PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PENGERJAAN KOLOM CARA KONVENSIONAL DAN CARA STANDING PADA PROYEK CONDOMINIUM THE ACCENT-TANGERANG SELATAN

JESSICA ELISABETH SI, Dr. Sc. Adhy Kurniawan, ST.

2016 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL SV

INTISARI Proyek The Accent Bintaro-Tangerang Selatan membutuhkan inovasi sebagai solusi untuk menghindari padatnya jadwal. Salah satu tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perbedaan pelaksanaan dan membandingkan metode pelaksanaan yang efisien dalam segi waktu mencakup durasi, mean dan produktivitas serta biaya. Metode Konvensional adalah metode pengerjaan kolom secara umum yang tidak menggunakan table form, pembongkaran kolom secara menyeluruh, menghabiskan waktu yang lama dalam vertikallity, dalam pabrikasi bekisting kolom dan pabrikasi besi, sedangkan metode standing sebaliknya. Material yang dipakai oleh Metode Standing dan konvensional adalah bekisting semi-konvensional yang terdiri dari hollow. Hasil analisis menunjukkan urutan produktivitas Kolom K3 pada Metode Konvensional dari yang paling atas adalah erection bekisting kolom (115,9 m2/ jam) sampai dengan yang terkecil adalah pabrikasi bekisting kolom(0,13 m2/jam). Produktivitas kolom K3 dengan Metode Standing lebih besar terjadi pada erection bekisting kolom (231,800 m2/jam) sampai dengan yang terkecil adalah pabrikasi bekisting kolom(0,240 m2/jam). Produktivitas Metode Standing lebih besar dikarenakan durasi pengerjaan lebih singkat sehingga kolom dengan Metode Standing lebih efisien. Biaya 1 kolom(K3) Metode konvensional sebesar Rp 15.284.760,79 dan Standing adalah Rp 17.102.428,91. Biaya kolom dengan Metode Standing lebih mahal dikarenakan perhitungan pada pemakaian satu siklus kerja,tetapi kenyataanya adalah pemakaian bekisting dengan Metode Standing dapat dipakai selama 6-8 siklus kerja dikarenakan tahan lama dan kesimpulannya adalah efisiensi biaya terdapat pada kolom Metode Standing dengan catatan pemakaian 6-8 kali siklus kerja. Kata Kunci: Standing, Konvensional.

ABSTRACT The Accent Bintaro project-South Tangerang requires innovation as a solution to avoid the tight schedule. One purpose of this study was to determine and compare the differences in the implementation of efficient implementation methods in terms of time include duration, mean, productivity and cost. Conventional methods are generally column working methods that not use the table form, the demolition of the column generally, spent a long time in vertikallity, the column formwork fabrication and metal fabrication, but standing methods otherwise. Materials used by the conventional method of Standing and semi-conventional formwork is composed of hollow and pheonolic. The analysis showed the sequence productivity Column K3 on Conventional Methods from the top is a column formwork erection (115,9 m2/ h) up to the smallest are fabrication column formwork (0,13 m2 / hr). Productivity Method column K3 with Standing greater in a column formwork erection (53,8 m3 / h) up to the smallest are fabrication column formwork (231,800 m2 / h). Standing greater productivity because the method of workmanship shorter duration so that the column with Standing more efficient method. The Costs of one conventional column’s Methods (K3) is Rp 15.284.760,79 and Standing is Rp 17.102.428,91. The Cost of Standing’s Methods column more expensive because it calculated in once work cycle, but the reality is the use of form work with Standing method can be used for 6-8 cycles of work due to long-lasting and cost-efficiency conclusion is contained in a column with a record of usage Method Standing 6-8 work cycle times. Key Words : Standing, Conventional.

Kata Kunci : Key Words : Standing, Conventional.