Laporkan Masalah

Penerapan Black-Scholes Option Pricing Model untuk penilaian opsi call

ABIDHARTA WH., Aji M, Dr. Abdul Halim, MBA

2003 | Tesis | Magister Manajemen

Opsi berkembang pesat di dunia investasi. Pada tahun 1973, Chicago Board Options Exchange untuk pertama kalinya di dunia, memperdagangkan opsi di lantai bursa yang teorganisir. Perdagangan opsi tidak hanya pada saham, tetapi juga pada indeks saham, obligasi, mata uang dan komoditas. Namun, opsi tidak diperdagangkan di lantai bursa yang terorganisir di Indonesia, sehingga perkem-bangan opsi di Indonesia tertinggal dari negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, seperti: Australia, Malaysia, Thailand dan Singapura. Pada saat opsi call diperdagangkan di Indonesia, maka diperlukan suatu alat penilaian opsi. Black-Scholes Options Pricing Model dapat dijadikan sebagai salah satu alat dalam melakukan penilaian agar tercipta pasar yang lebih efisien. Model ini dapat diterapkan karena semua variabel-variabel input yang digunakan tersedia di bursa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode peni-laian harga opsi call pada lima sampel saham di Bursa Efek Jakarta, dan juga menguji apakah terdapat perbedaan yang siginifikan nilai opsi call antara harga patokan yang berbeda-beda pada saat opsi call diterbitkan. Penelitian ini dilakukan terhadap lima sampel saham yang atraktif dan aktif diperdagangkan, yaitu saham Bank Central Asia, Gudang Garam, Astra Internasional, Telkom dan saham H M Sampoerna. Langkah penelitian diawali dengan menghitung risiko saham setiap lima sampel saham tersebut. Langkah berikutnya adalah mengetahui besarnya nilai untuk variabel-variabel lain yang diperlukan berdasarkan pada Black-Scholes Options Pricing Model yaitu harga saham, harga patokan, suku. bunga SBI, dan sisa waktu jatuh tempo opsi call tersebut. Langkah terakhir adalah membandingkan nilai-nilai opsi call untuk setiap harga patokan yang berbecia-beda. Langkah terakhir ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaaan yang signifikan nilai opsi call berdasarkan harga patokan yang berbeda-beda dengan menggunakan Black-Scholes Options Pricing Model. Pada penelitian ini diperoleh hasil tidak adanya perbedaan yang signifikan rata-rata nilai opsi call untuk posisi E = P dengan posisi E > P pada sampel saham BBCA, tetapi secara keseluruhan memiliki perbedaan yang signifikan. Pada keempat sampel saham yang lain yaitu GGRM, ASH, TLKM dan HMSP memiliki perbedaan yang signifikan rata-rata nilai opsi call karena harga patokan yang berbeda-beda berdasarkan Black-Scholes Options Pring Model. Hal ini terjadi, karena sepanjang umur opsi call, pergerakan harga saham cenderung lebih rendah daripada harga patokan. Perbedaan nilai opsi call dengan menggunakan harga patokan yang berbeda-beda ini memang sudah tepat dengan teori yang ada, yaitu nilai dari opsi call akan sangat berpengaruh pada harga patokan. Harga patokan mempengaruhi nilai/payoff pada saat opsi call jatuh tempo. Semakin tinggi harga patokan, akan semakin rendah nilai/payoff untuk opsi call.

Options have developed on the world of investment. In 1973, Chicago Board Options Exchange for the first time in the world, trading options in exchange. Trading options are stock, but also stock index, bond, currency and commodity. However, options are not traded on Indonesian exchange, so that developing options in Indonesia behind the times than the other countries in Asia-Pacific, among other thing: Australia, Malaysia, Thailand and Singapore. At the time when options are traded in Indonesia, hence needed tool for valuing options. Black-Scholes Option Pricing Model could be as tool for valuing in order to be created efficient market. This model could be used because all input variables available on exchange. The purposes of this research are for knowing application method valuing price of call options five sample of stock on Jakarta Stock Exchange, and testing are there differences significantly value of call options between exercise price that different at the time when call options released. This research using five sample of stock that attractive and active traded, are stock of Bank Central Asia, Gudang Garam, Astra Internasional, Telkom and stock of H M Sampoema. The stepping this research is calculating risk of five sample of stock. The next stepping is knowing value all input variable needed aim at Black-Scholes Option Pricing Model, are price stock, exercise price, risk free rate, and time to maturity call option. The last stepping is comparing value of call options for each different exercise price. This last stepping is for knowing are there differences significantly value of call option aim at different exercise price with using Black-Scholes Options Pricing Model. This research obtained there is no difference significantly value of options call there are differences significantly value of options call for position E = P comparing with E > P for sample stock BBCA, but entirely there is difference significantly. For four sample stock among other thing GGRM, ASII, TLKM and HMSP own differences significantly value of call options because there are different exercise price aim at Black-Scholes Option Pricing Model. It could be happening because all of age of call options, stock price's movement tending more lowly than exercise price. Differences value call options with using different exercise price was exactly with exist theory, is value of call options affected by exercise price. Exercise price affect payoff when call option's date to maturity. Higher exercise price will make lower payoff call options.

Kata Kunci : opsi call saham, nilai opsi call, black-scholes options pricing model, call options of stock, value of call options, black-scholes options pricing model


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.