KISAH NABI KHIDIR DALAM TAFSIR AL-MISBAH DITINJAU DARI FILSAFAT PERENNIAL

RAGIL ANGGARA , Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum.,Ph.D of Arts; Drs. Abdul Malik Usman, M.Si; Dr. Arqom Kuswanjono; Agus Himmawan Utomo, S.S, M.Ag

2016 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

Penelitian ini berjudul Kisah Nabi Khidir dalam Tafsir Al-Misbah Perspektif Filsafat Perennial. Penelitian ini dilatarbelakangi perihal keabadian yang ada dalam Kisah Nabi Khidir yang dipercaya oleh beberapa orang. Kitab suci agama Islam yaitu Al-Quran menceritakan kisah Nabi Khidir pada surah al-Kahfi ayat 60-82. Penelitian ini juga bermaksud untuk memberikan cara tentang bagaimana manusia modern kembali mampu merasakan pusat eksistensi ketuhanan setelah terlempar dari pusat eksistensi tersebut. Tujuan penelitian ini antara lain: pertama, mendeskripsikan tentang filsafat perennial. Kedua, mendiskripsikan, menelusuri serta memahami kisah Nabi Khidir. Ketiga, menganalisis kisah Nabi Khidir dalam Tafsir Al-Misbah dari sudut pandang filsafat perennial. Penelitian merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode sistematis reflektif. Objek material penelitian sistematis reflektif membicarakan salah satu pokok dalam kehidupan manusia seperti: bahasa, kebebasan, kebaikan, keadilan, cinta, simbol dan cara bicara tentang Tuhan. Objek formal penelitian ini adalah filsafat perennial. Hasil penelitian yang dicapai adalah dapat melihat keserasian hubungan antara kisah Nabi Khidir dengan filsafat perennial yaitu dengan mengetahui pertama, filsafat perennial merupakan suatu kajian yang memberikan jalan kepada manusia modern untuk kembali mengenal serta memahami tentang tradisi, mistisisme, Realitas Ultim serta bentuk dan substansi agama. Kedua, kisah tentang Nabi Khidir yang ada dalam surah al-Kahfi ayat 60-82 memberikan pesan bahwa sebenarnya Tuhan mencontohkan suatu keabadian yang berupa wujud manusia serta berupa keabadian ajaran berupa ilmu ladunni. Ketiga, tinjauan filsafat perennial terhadap kisah Nabi Khidir dalam tafsir Al-Misbah menunjukkan bahwa Nabi Khidir adalah simbol esoteris (dimensi dalam) dan Nabi Musa simbol eksoterik (dimensi luar) dalam surah al-Kahfi ayat 60-82. Kata Kunci: Filsafat Perennial, Kisah Nabi Khidir, Tafsir Al-Misbah

This research entitled "The Story of the Prophet Khidr in Tafsir Al-Misbah from the Perspectives Perennial Philosophy. This research is motivated the eternal issues based on the story about of the Prophet Khidr which is believed by some people become the backround of this research. Islam's holy book the Quran that tells the story of the Prophet Khidr contained in surah al-kahfi verses 60-82. This research also intends to provide ways of how modern humans back able to feel the existence of divinity center after thrown from that existence. The purpose of this research include: first, describe the perennial philosophy. Second, describe, discover and understand the story of the Prophet Khidr. Third, analyze the story of the Prophet Khidr in Tafsir Al-Misbah from the standpoint of perennial philosophy. This Research is the literature research using reflective systematic methods. The material object of refkective systematic research to talk about one of the subjects in human life such as: language, freedom, kindness, justice, love, symbols and how to talk about God. The Formal object of this study is the perennial philosophy. The Results of this research were to see how the harmonious relations between the story of Prophet Khidr and perennial philosophy which is: first, the perennial philosophy is a study that give way to the modern man to return to know and understand the traditions, mysticism, Ultimate Reality, the shape and substance of religion. Second, the story of the Prophet Khidr mentioned in surah al-kahfi verses 60-82 give the message that God actually exemplifies an eternity in the form of human and the doctrine of immortality in the form of science of ladunni. Thirdly, a review of the perennial philosophy based on the interpretation of the story of Prophet Khidr Al-Misbah showed that the Prophet Khidr as the esoteric symbol (inner dimensions) and Moses as the symbol of exoteric one (outer dimensions) in Surah al-kahfi verses 60-82. Keywords: Perennial Philosophy, The Story of the Prophet Khidr, Tafsir Al-Misbah.

Kata Kunci : Filsafat Perennial, Kisah Nabi Khidir, Tafsir Al-Misbah