Laporkan Masalah

Implication of accrued earnings and growth for future profitability :: A Study for Indonesian case

KAUDIN, Arnold, Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA

2003 | Tesis | Magister Manajemen

Akrual merupakan salah satu topik yang paling menarik dalam studi akuntansi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa persistensi komponen akrual dari laba saat ini lebih rendah dibandingkan komponen kas dari laba saat ini untuk menentukan laba masa depan (Sloan [1996], Collins & Hribar [2000], Xie [2001], Sutopo [2001]). Pada kasus Indonesia, komponen akrual dan kas dari laba saat ini memiliki persistensi yang sama untuk menentukan laba masa depan (Wijaya, 1999). Penelitian terbaru membuktikan bahwa setelah mengendalikan pertumbuhan bersih dari aset operasi, komponen akrual dan kas dari laba saat ini memiliki persistensi yang sama untuk menentukan laba masa depan. Kurangnya persistensi komponen akrual yang disimpulkan oleh penelitian-penelitian terdahulu merupakan manifestasi dari kebijakan akuntansi yang konservatif dan efek diminishing marginal return on increased investment (Fairfield et al., 2003). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti konsistensi dari temuan terbaru tersebut untuk kasus di Indonesia dan meneliti konsistensi dari hasil penelitian pada kasus Indonesia terdahulu. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah diaudit. Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel adalah yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode 1 Januari 1998 – 31 Desember 2001. Jumlah sampel akhir, setelah membuang anggota populasi dengan data tidak lengkap atau salah dan laporan keuangan yang tidak dinyatakan dalam mata uang rupiah, adalah 114 perusahaan, Variabel tidak bebas dalam studi ini adalah laba masa depan yang dinyatakan sebagai laba setahun mendatang. Variabel bebasnya adalah akrual, kas dari kegiatan operasi, pertumbuhan bersih dari aset operasi, pertumbuhan bersih jangka panjang dari aset operasi, dan laba saat ini. Persistensi komponen akrual dan kas akan tampak dari koefisien masing-masing variabel bebas pada persamaan regresi linier berganda. Temuan dari penelitian ini mendukung temuan sebelumnya untuk kasus Indonesia, namun bertentangan dengan penelitian yang menggunakan sampel perusahaan di Amerika Serikat. Persistensi komponen akrual dan kas dari laba saat ini untuk memprediksi laba masa depan terbukti sama, baik sebelum maupun setelah mengendalikan pertumbuhan bersih dari aset operasi. Pertumbuhan bersih dari aset operasi dan komponen-komponennya (akrual dan pertumbuhan bersih jangka panjang dari aset operasi) memiliki Persistensi yang sama dan hubungan positif dengan laba setahun mendatang. Penelitian dengan menggunakan data perusahaan di Amerika Serikat menghasilkan hubungan negatif antara pertumbuhan bersih dari aset operasi dan komponen-komponennya dengan laba setahun mendatang. Perbedaan hasil antara penelitian yang menggunakan data perusahaan di Indonesia dan Amerika Serikat terjadi karena perusahaanperusahaan di Indonesia dan Amerika Serikat mengadopsi Prinsip Akuntasi Berlaku Umum (PABU) yang berbeda dan memiliki perilaku manajemen yang berbeda.

Accruals have been one of the major issues in accounting literature. Prior studies provide evidence that accruals component of current earnings are less persistent than the cash flows component to predict future earnings (Sloan [1996], Collins & Hribar [2000], Xie [2001], Sutopo [2001]). For the Indonesian case, accruals and cash flows components of current earnings have equal persistence to predict future earnings (Wijaya, 1999). Recent study proves that after controlling for growth in net operating assets, accruals and cash flows components of current earnings have similar persistence to predict future earnings and the less persistence of accruals are the manifestation of conservative accounting and diminishing marginal return on investment (Fairfield et al., 2003). The purpose of this study is to provide further evidence about the role of accrual components of current earnings to predict future earnings for the Indonesian case. The data employed in this study is secondary data from manufacturing firms’ audited financial statements listed in Jakarta Stock Exchange during the period of January 1, 1998 – December 31, 2001. The final sample consists of 114 firms, leaving some insufficient and/or incorrect data, and financial statement that is denominated in currency other than rupiah. The dependent variable for this study is future (one-year-ahead) earnings and the independent variables are accruals, cash flows from operations, growth in net operating assets, long-term growth in net operating assets, and current earnings. The persistent of accruals and cash flows components of current earnings to predict future earnings are shown by the coefficient of each variable in the multiple linear regressions. The findings in this study support the empirical discussions of the persistence of accrual and cash flow components of earnings for Indonesian case. However, the result is contrast with studies using U.S. firms’ financial data. Accruals and cash flows components of current earnings are proved to have equal persistence to predict future earnings, with or without controlling for growth in net operating assets. Growth in net operating asset and its components (accruals and long-term growth in net operating assets) has equal persistence and significantly positive association with one-year-ahead ROA. Studies using U.S. firms’ data result in negative association. The difference between the Indonesian cases with studies conducted in U.S. might come from the difference adoption of Generally Accepted Accounting Principle (GAAP) and the behavior of firms’ management.

Kata Kunci : Manajemen Laba,Akrual


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.