FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PADA ANAK
Bondan Herwindo, DR.dr.Bambang Udji Djoko Rianto,SpTHT-KL,M.Kes; dr. Ashadi Prasetyo, M.Sc, SpTHT-KL
2015 | Tesis | S2 Ilmu Penyakit THTLatar belakang: Gangguan pendengaran pada anak dapat menyebabkan keterlambatan bicara dan bahasa yang berefek pada anak dan keluarganya. Sehingga penting dalam deteksi dini gangguan pendengaran pada anak. Gangguan pendengaran pada anak dapat disebabkan oleh faktor bawaan dan didapat (infeksi dan non infeksi). Berdasarkan Joint Committee on Infant Hearing (JCIH) terdapat beberapa faktor risiko gangguan pendengaran sensorineural pada anak. Tujuan: Mengetahui faktor risiko paling berperan secara signifikan pada kejadian gangguan pendengaran sensorineural pada anak. Metode: Design kasus-kontrol. Data diambil dari rekam medis di RS Dr. Sardjito Yogyakarta antara januari 2014 hingga april 2015. Kriteria inklusi kelompok kasus adalah anak berusia 0 - 5 tahun, dengan sensorineural hearing loss (SNHL) positif. Kelompok kontrol adalah anak dengan SNHL negatif. Kriteria eksklusi kedua kelompok adalah data tidak lengkap. Kualitas pendengaran berdasarkan hasil pemeriksaan OAE dan BERA. Hasil: Didapatkan 31 sampel pada kelompok kasus dan 31 sampel pada kontrol. Pada kelompok kasus didapatkan 10 sampel terdeteksi hiperbilirubinemia, dengan OR 0,75 (CI 95% : 0,26 - 2,14), 14 sampel terdeteksi infeksi TORCH dengan OR 11,94 (CI 95% : 2,41 - 59,02), 14 sampel lahir dengan berat badan lahir rendah dengan OR 2,36 (CI 95% : 0,81 - 6,91), 14 sampel lahir dengan asfiksia neonatorum dengan OR 2,28 (CI 95% : 0,94 - 8,47), 9 sampel lahir prematur dengan OR 1,70 (CI 95% : 0,52 - 5,55). Setelah dilakukan analisis multivariat didapatkan infeksi TORCH merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian gangguan pendengaran sensorineural pada anak dengan OR 15,63 (CI 95% : 2,84 - 85,95). Kesimpulan: Anak dengan faktor risiko infeksi TORCH lebih berperan terhadap kejadian gangguan pendengaran sensorineural dengan OR 15,63 dibanding faktor risiko non infeksi dengan OR 1,04 sampai 3,40 pada anak.
Background: Hearing loss in children can cause delays in speech and language affect the development of children and their families. So important in early detection of hearing loss in children. Hearing loss in children can caused by congenital and acquired factor (infectious and non infectious). Based on Joint Committee on Infant Hearing (JCIH) there are several risk factors for disorders sensorineural hearing in children. Objective: Knowing the risk factors for the most significant role in the incident sensorineural hearing loss in children. Method: Case-control design. Data retrieved from medical record at the hospital Dr. Sardjito Yogyakarta between January 2014 until April 2015. Inclusion criterion for case group are children aged 0 - 5 years, with sensorineural hearing loss (SNHL) is positive. The control group is children with negative sensorineural hearing loss. Exclusion criterion for both groups data is incomplete. Quality of hearing based on the results of the examination OAE and BERA. Result: There were 31 samples in case group and 31 samples in control group. In the case group obtained 10 samples detected hyperbilirubinemia, with an OR of 0,75 (95% CI: 0,26 to 2,14), 14 samples detected TORCH infections with OR 11,94 (95% CI: 2,41 to 59,02), 14 samples were born with low birth weight with an OR of 2,36 (95% CI: 0,81 to 6,91), 14 samples were born with neonatal asphyxia with an OR of 2,28 (95% CI: 0,94 to 8,47), 9 samples were born preterm with an OR of 1,70 (95% CI: 0,52 to 5,55). After multivariate analysis found TORCH infection is a significant risk factor for the incidence of sensorineural hearing loss in children with OR 15,63 (95% CI: 2,84 to 85,95). Conclusion: Children with risk factor play a role against TORCH infections the incidence of sensorineural hearing loss with OR 15,63 compared factor non-infectious risk with an OR 1,04 to 3,40 in children.
Kata Kunci : Faktor Risiko, Anak, Gangguan Pendengaran Sensorineural