Plak gigi merupakan penyebab utama terjadinya karies dan penyakit periodontal. Kedua penyakit tersebut dapat dilakukan pencegahan. Salah satu strategi pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi. Anak tunarungu mengalami gangguan dalam mendengar, oleh karena itu anak tunarungu memerlukan pendidikan yang dirancang secara khusus. Pendidikan kesehatan gigi bagi anak tunarungu dapat menggunakan suatu metode pengajaran berupa animasi kartun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media animasi kartun Dental Health Education (DHE) terhadap perubahan skor plak pada anak tunarungu. Subjek penelitian berjumlah 25 orang di SLB B Karnnamanohara. Penelitian dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi berupa animasi kartun selama 5 hari. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu skor plak sebelum perlakuan (skor plak I), skor plak satu minggu setelah perlakuan (skor plak II) dan skor plak dua minggu setelah perlakuan (skor plak III). Data dianalisis menggunakan uji Friedman, yang dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara rerata skor plak sebelum perlakuan (skor plak I) dengan rerata skor plak setelah perlakuan (skor plak II dan skor plak III). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media animasi kartun Dental Health Education (DHE) berpengaruh dalam menurunkan skor plak pada anak tunarungu.

Caries and periodontal desease are caused mainly by dental plaque. Both of these can be prevented. One of the prevention strategies can be done by providing dental health education. Deaf children have a problem of hearing deficiency or loss of ability to hear well, therefore they need education that is specifically designed. Dental health education for deaf children can use a teaching method in the form of cartoon animation. This study aimed to determine the effect of media cartoon animation of Dental Health Education (DHE) to changes plaque score in deaf children. Subjects consisted of 25 people in SLB B Karnnamanohara. The study was conducted by providing dental health education in the form of cartoon animation for 5 days. Examination was conducted on the three stages of early plaque score before treatment (plaque score I), plaque score one week after treatment (plaque score II) and plaque score two week after treatment (plaque score III). Data was analyzed by Friedman, followed by Wilcoxon. The result showed that there was a significant difference (p<0,05) between plaque score mean before treatment (plaque score I) with plaque score mean after treatment (plaque score II and plaque score III). In conclusion, cartoon animation of Dental Health Education had an effect in decreasing plaque score in deaf children.

Kata Kunci : Animasi kartun, pendidikan kesehatan gigi, anak tunarungu