Laporkan Masalah

Studi pengembangan terminal peti kemas antar pulau di unit usaha terminal petikemas Belawan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

SAFRIAL, Dr. Adi Djoko Guritno, MSie

2002 | Tesis | Magister Manajemen

Unit Usaha Terminal Petikemas Belawan disamping mengelola dermaga internasional, sepanjang 500 m, juga memiliki dermaga antar pulau dengan panjang 350 m. Trafik peti kemas dermaga antar pulau rnenunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Selama ini pelayanan dermaga antar pulau dilakukan melalui kerjasama dengan pihak mitra kerja. Pendapatan yang diperoleh dari dermaga antar puldu sangat kecil, karena dermaga antar pulau tidak dilengkapi peralatan semestinya. Pendapatan dermaga antar pulau berasal dari sharing pendapatan berkisar 7 - 10 % tarif. Perkembangan trafik yang demikian pesat perlu dikaji lebih jauh sebagai dasar pengambilan kepiitusan rencana pengembangan. Pengembangan terminal peti kemas antar pulau dari sisi trakk sangat memungkinkan, ha1 ini telah dibuktikan melahi forecasting dengan menggunakan metode multiplikatif dekomposisi. Hasil forecasting selama 16 tahun ke depan menunjukkan bahwa pertumbuhan peti kemas rata-rata sebesar 6,58% yang berarti dalam sembilan hingga sepuluh tahun trafik petikemas akan meningkat sebesar 100.000 box. Hasil analisis finansial terhadslp proyeksi alirzn kas proyek pengembangan terminal petikemas antar pulau berdasarkan sejumlah asumsi yang ditetapkan, menunjukkan bahwa untuk komposisi CC : TT : HT 1 : 2 : 5 dengan menggunakan CC baru hanya layak diterapkan dengan menggunakan tarif 2, sedangkan untuk CC bekas, layak pada tarif 1 + 20%.

Container Terminal Unit Belawan does not only manage international berth, with length of 500 m, but also has domestic berth, with length of 350 m. Container traffic of domestic berth implies the rapid development. After all this years, domestic services carried by cooperation with other partners. Revenue gained from domestic berth is very little, because domestic berth is’not equipped by appropriate equipment. The revenue derives from revenue sharing is approximately 7 - 10 % of tariff. The rapid growth of traffic is necessarily analyzed further as a base to make decision of development plan. The development of domestic berth in terms of traffic is very possible to implement which is proved by forecasting using method of multiplicative decomposition. The forecasting results of the next 16 years imply that the container growth is approximately 65.8 % which means in nine to ten years, container traffic will increase estimated 100,000 boxes. The financial analysis towards estimated cash flow of development project on domestic container terminal based on some determined assumption implies that composition of CC : TT : HT = 1 : 2 : 5 using new CC is only visibly implemented by using tariff 2, while for used CC, visible on the tariff 1 + 20 %.

Kata Kunci : Manajemen Perusahaan,Pengembangan Terminal, Operation management, feasibility study, forecasting


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.