Latar Belakang: Infeksi Toxoplasma gondii dan Cytomegalovirus (CMV) dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin, serta kecacatan pada anak. Infeksi ini dapat pula menyerang saraf pusat dan semua jaringan organ tubuh. Prevalensi infeksi T. gondii dan CMV di negara berkembang tergolong tinggi dan pada umumnya menyerang kelompok usia produktif. Di Indonesia, kota dengan prevalensi tertinggi untuk infeksi T. gondii adalah Surabaya (63 %) dan Yogyakarta (51 %) sedangkan Provinsi lain di Pulau Jawa berkisar antara 20 - 63 %. Individu seropositif IgG T.gondii dan CMV memiliki risiko mengidap penyakit kronis. Dalam sebuah studi klinis, Hamilton melaporkan bahwa gejala somatik dapat muncul pada sebagian besar pasien penyakit kronis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan seropositif IgG anti - T. gondii dan anti - CMV dengan gejala somatik menggunakan Somatic Symptom Inventory (SSI). Subjek dan Metode: Subjek penelitian merupakan individu seropositif IgG T. gondii dan CMV yang tersebar di enam kota di pulau Jawa. Penelitian observasional ini menggunakan rancangan cross sectional. SSI digunakan sebagai alat ukur untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala somatik pada individu seropositif IgG T.gondii dan CMV. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi logistik menggunakan STATA. Hasil: Persentase subjek penelitian dengan Skor SSI > 48 pada kelompok seropositif IgG anti - T. gondii, anti - CMV, dan anti - T. gondii dan CMV masing-masing sebesar 70 %, 62.2 % dan 36.2 %. Nilai Rasio pervalensi masing-masing kelompok sebesar 1.333, 1.178, dan 0.954 dengan P value > 0.05 (tidak signifikan secara statistik). Kesimpulan: Seropositif IgG anti - T. gondii dan anti - CMV tidak memiliki hubungan secara statistik dengan gejala somatik yang diukur menggunakan SSI. Persentase individu seropositif IgG T.gondii dan CMV yang mengalami gejala somatik sebesar 54.4 % dari 103 orang.

Background: Toxoplasma gondii and Cytomegalovirus (CMV) infection can cause maternal and fetal death, and as well as infant defects. This infection can also attack central nervous system and all body organ tissues. The prevalence of T. gondii and CMV infections are high in developing countries, and mostly affecting productive age group. In Indonesia, the highest prevalence percentage for T. gondii and CMV infections are found in Surabaya (63 %) and Yogyakarta (51 %), while other provinces in Java Islands are between 20 - 63%. Individual with seropositive T. gondii and CMV has the risk for chronic disease. In a clinical study, Hamilton revealed that somatic symptom can appeared in most chronic disease patients. Objective: This study was aimed to find out the seropositive relation between IgG anti - Toxoplasma gondii and anti - cytomegalovirus with somatic symptom using community-based Somatic Symptom Inventory (SSI). Subjects and Methods: The subjects of the study were individuals with seropositive IgG T. gondii and CMV from six cities in Java Island. This observational study used cross sectional design. SSI was used as a measurement tool to detect the presence of somatic symptom in seropositive IgG T.gondii and CMV individuals. Statistical analysis used was logistic regression using STATA. Results: The percentage of research subjects with score SSI > 48 in seropositive groups of IgG anti - T. gondii, anti - CMV, as well as anti - T. gondii and CMV were 70 %, 62.2 %, and 36.2 %. The prevalence ratio value for each group were 1.333, 1.178, and 0.954 with P - value > 0.05 (statistically not significant). Conclusion: Seropositive IgG anti - T. gondii and anti - CMV did not have statistical relations with somatic symptoms based on SSI measurement. The percentage of individuals with seropositive IgG T.gondii and CMV with somatic symptom was 54.4 % out of 103 people.

Kata Kunci : Toxoplasma gondii, Cytomegalovirus SSI, Cross Sectional, Gejala Somatik; Toxoplasma gondii, Cytomegalovirus SSI, Cross Sectional, Somatic Symptom