Latar belakang : Deteksi dini gangguan perkembangan balita sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak. Pengetahuan dan efikasi diri kader mengenai perkembangan anak merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas pemantauan perkembangan anak. Oleh karena itu dibutuhkan pelatihan kepada kader dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri kader mengenai perkembangan anak. Tujuan : Mengidentifikasi pengaruh pelatihan CCD terhadap pengetahuan dan efikasi diri kader mengenai perkembangan anak Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi�experiment dengan pendekatan pretest dan postest nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini berjumlah 24 kader berusia � 50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Mantrijeron dan Kotagede II Kota Yogyakarta. Subjek penelitian direkrut dengan menggunakan teknik cluster. Subjek penelitian dibagi dua, yaitu kelompok intervensi (n= 13) yang diberikan pelatihan tentang CCD selama dua hari dan kelompok kontrol (n =11) yang hanya diberikan pemaparan materi CCD dan pemutaran video CCD. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan yaitu paired T-test, independent T-test, dan uji kolerasi pearson. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat efikasi diri kader setelah pelatihan CCD pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p = 0,030). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan kader setelah pelatihan CCD pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p = 0,203). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang bermakna antara pelatihan CCD yang terstruktur dengan yang tidak terstruktur terhadap peningkatan pengetahuan dan efikasi diri kader posyandu.

Background: Early detection of developemtn disturbances is very important to develop a child;s life quality. The knowledge and self-efficacy of cadres about child development is a predisposing factor influencing the quality of child development early detection. Training for cadres is nedeed to improve their knowledge and self-efficacy about child development. Objective: To know the effect of CCD (Care for Child Development) training on the knowledge and self-efficacy of posyandu cadres in toddlers development. Methods: Study design was quasi-experimental with pretest and posttest nonequivalent group control design towards 24 respondents at Community Health Centre in Mantrijeron and Kotagede II Kota Yogyakarta. The subjects of the research were recruited with cluster technique. The subjects were divided into two, that were intervention group (n=13) which were given training about CCD for 2 days and controlled group (n=11) which were given about CCD materials and watcing video about CCD. Knowledge and self-efficacy were measured with a pre-post test questionnaire. The statistic test that was used were paired T-test, independent T-test and pearson. Results: The results showed that there was significant difference in the score of self-efficacy after CCD training between intervention and control group (p = 0.030). There was no significant difference in the score of knowledge after CCD training between intervention and control group (p = 0,203). Conclusion: There was no significant difference between structured and unstructured CCD training on the knowledge and self-efficacy of posyandu cadres.

Kata Kunci : pelatihan CCD, kader, pengetahuan, efikasi diri