Peletakan titik berat Otonomi Daerah pada KabupatedKota berdasarkan 11 ndang-undang Noinor 22 Tahun 1999, inerupakan kebijakan yang sangat strategis dihubungkan dengan fungsi dan peranan Pemerintah Daerah ditengahtengah masyarakat. Oleh sebab itu, dukungan surnber daya inanusia aparatur yang berkualitas, profesionalisme dan tanggap terhadap dinamika pembangunan serta cepat dalam mengantisipasi gejolak tuntutan masyarakat sangat diperlukan. Untuk mewujudkan tatanan yang demikian, perlu dipersiapkan sumber daya inanusia yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan inasyarakat di masa mendatang melalui suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) baik diklat struktural inaupun teknis fungsional guna ineningkatkan keterampilan dan profesionalisme yang dimiliki pegawai, dimana pada akhimya diharapkan dapat mengeinbangkan karier pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis apakah jenisjenis diklat struktural maupun diklat teknis fungsional yang pemah diikuti oleh pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung masih sesuai dengan tuntutan perkembangan akibat adanya Otonomi Daerah, serta rnenganalisis seberapa besar pengaruh diklat struktural dan teknis fungsional terhadap kinerja dan pengembangan karier pegawai. Dalam penelitian ini populasi yang menjadi sasaran penelitian adalah para pegawai pada Bagian yang berada dibawah Sekretaris Daerah dan Asisten, dengan juinlah sampel yang diteliti sebanyak 50 responden. Cara pengambilan sampel adalah dengan menggunakan tnetode “p~r’~7os‘sfu inpling ”, dimana hasilnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Berdasarkan analisis deskriptif dinyatakan bahwa diklat struktural dan teknis fungsional masih sesuai dengan kebutuhan organisasi atau Bagian pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung serta bermanfaat bagi peningkatan kualifikasi dan keterampilan pegawai untuk menyongsong era Otonoini Daerah, sedangkan faktor-faktor yang dianggap paling tepat setelah mengikuti diklat adalah sistem tindak lanjutnya karena dipandang bermanfaat bagi peningkatan kinerja dan rencana pengembangan karier pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung di masa depan. Berdasarkan analisis korelasi diperoleh basil secara parsial bahwa terdapat keeratan hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X 1 dan X2) masing-masingnya sebesar 0,750 dan 0,635; sedangkan koefisien determinasi berganda (R2) menunjukkan bahwa kedua variabel independen metnberikan kontribusi terhadap variabel dependen sebesar 63,6% dan sisanya sebesar 36,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Berdasarkan uji t, ternyata baik diklat struktural maupun diklat teknis fungsional berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan karier, demikian juga dari uji F temyata kedua variabel independen (diklat struktural dan diklat teknis fungsional) mempengaruhi variabel dependen (pengembangan karier) secara signifikan

Emphasizing a Local Autonomous in the RegencyKity based on the Act Number 22, 1999, was most strategic policy related with the role and function of local Government among community. Therefore, a support on the quality apparatus human resources, professionalism and responsive to dynamic of development and quick to anticipate fluctuation of community demands most necessaries. To realize such order, it was necessary human resources appropriate with the need of organization an community demand in the future through education and training activities, both structural or functional technique to increase the skill and professionalism owned by employee, in which eventually can expected to develop an employee career. The research w~ aimed to analyze whether the kinds of structural or functional technique of education and training that have been participated in District Secretariat environment of Regency of Sawahlunto-Sij unj ung were still appropriate with development demands due to the existence of Local Autonomous. Similarly, to analyze how large was the influence of structural education and training and functional technique to performance and developing employee career. In this research, population sub-jected to the research was the employees on Section under Local and Assistance Secretariat, with total sample observed about SO respondent. The sampling technique was using a “sampling purposive” method, in which the result was analyzed by using r? descriptive and quantitative analysis Based on the descriptive analysis declared that structural and functional technique of education and training was still appropriate with organization requirement or Section in District Secretariat, Regency of Sawahlunto-Sijunjung and benefited for increasing qualification and employee skill to welcome a Local Autonomous era. While the factors supposed most appropriate after participating in the education and training was follow up system, since it regarded has benefit for increasing performance and developing plan of the employee career in District Secretariat environment of Regency of Sawahlunto-Sijunjung on future. Based on the correlation analysis obtained the result that, partially, there was closed relationship between dependent variable (Y) and independent variable (X 1 and X2) each about 0,750 and 0,635. While the dual determination coefficient (R’) indicated that both independent variable give contribution to dependent variable about 63,6% and the remains about 36.4% was influenced by another variables. Based on the t-test, it appear that structural or functional technique of education and training have significantly influence to developing career, similarly with ftest, it appear that both independent variables (structural and functional technique of education and training) have influenced dependent variable (developing career) significantly .

Kata Kunci : Manajemen Sumberdaya Manusia,Diklat,Pengembangan Karier,Otonomi Daerah