Laporkan Masalah

FAKTOR RISIKO TUBERKULOSIS (TB) PARU ANAK DAN SEBARAN SPASIAL DI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

ARIF BURHANUDIN, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes,Ph.D

2014 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Penyakit tuberkulosis (TB) masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di Indonesia dan dunia. Infeksi primer TB paru pada anak cukup berbahaya bila diikuti tuberculosis milier dan meningitis karena dapat menyebabkan kecacatan dan kematian serta menjadi reservoir terjadinya tuberkulosis dewasa di kemudian hari. Kejadian TB paru anak di Kabupaten Banyumas setiap tahun berkisar 400-500 anak dengan proporsi sekitar 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status imunisasi BCG dan keadaan rumah serta untuk mengetahui sebaran penderita TB paru anak di Kabupaten Banyumas. Metode : Metode penelitian adalah observasi dengan pendekatan case control study. Subyek penelitian dengan sampel sebanyak 69 kasus dan 69 kontrol. Sampel kasus adalah anak berusia <15 tahun yang didiagnosis TB paru dan kontrol adalah anak<15 tahun yang tidak didiagnosis TB paru anak. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan consecutive sampling. Analisis dengan menggunakan Odds Ratio(OR) dan Regresi Logistik. Hasil :Analisis multivariabel menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhungan dengan kejadian TB paru anak adalah variabel yang berhubungan adalah jenis lantai nilai p:0,009 (95% CI: 1.286-6.060) dan OR:2,79 dan luas ventilasi rumah nilai p:0,019 (95%CI: 1.172-6.000) dan OR:2,65.. Kesimpulan :Faktor risiko kejadian TB paru anak di Kabupaten Banyumas adalah jenis lantai dan luas ventilasi rumah. Faktor risiko yang paling besar hubungannya adalah jenis lantai rumah.

Background: Tuberculosis (TB) remains a major cause of morbidity and mortality in children in Indonesia and the world. Infection of primary pulmonary tuberculosis in children is quite dangerous when it followed by miliary tuberculosis and meningitis that leads to disability and death as well as becomes reservoir of adult tuberculosis in later days. Incidence of pediatric pulmonary tuberculosis in Banyumas ranged 400-500/year with the proportion of about 10%. This study aimed to determine the association between BCG immunization status and the housing condition, and to determine the distribution of pediatric patients with pulmonary tuberculosis in Banyumas. Methods:It was a case control study. The sample consisted of 69 cases and 69 controls. Cases were children ages<15 years who were diagnosed with pulmonary tuberculosis, and controls were children ages<15 years who were not diagnosed with pulmonary tuberculosis. The Sampling technique employed consecutive sampling and data analysis used odds ratios (OR) and logistic regression. Results:The significant risk factors for pediatric pulmonary TB were type of flooring p=0.009 (95% CI: 1.286-6.060) and the OR=2.79 and housing with the p=0.019 (95% CI: 1.172-6.000) and the OR=2.65. Conclusions:Type of floor and house were the risk factors of child pediatric pulmonary tuberculosis

Kata Kunci : TB paru anak, faktor risiko, case control.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.