Laporkan Masalah

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METHANOL DAN KLOROFORM BATANG DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.)

DIAN DELTA, Prof. Dra. Sukarti Moelajopawiro, M.App.Sc, Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Biologi

Tanaman kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber obat tradisional. Kandungan senyawa metabolit sekunder terbesar pada tanaman kemangi adalah methyl chavicol dan rosmarinic acid yang merupakan kelompok senyawa fenolik dengan aktivitas antioksidan sebagai agen pereduksi, donor hidrogen dan penghilangan oksigen tunggal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan batang dan daun kemangi, golongan senyawa yang berperan sebagai antioksidan dan korelasi antara kandungan fenol dan flavonoid terhadap aktivitas antioksidan. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat menggunakan maserasi dengan pelarut kloroform dan methanol. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode senyawa 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Pengujian kandungan fenol total dilakukan dengan metode folin-ciocalteau. Pengujian kandungan flavonoid dilakukan dengan metode AlCl3. Pengujian dilakukan masing-masing sebanyak 3 ulangan. Komponen senyawa dalam ekstrak dipisahkan menggunakan Vacuum Liquid Chromatography (VLC). Pemantauan komponen senyawa menggunakan Kromatografi lapis Tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak methanol daun memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi dari 4 jenis ekstrak yang diuji (IC50 169,8 μg/mL). Kandungan fenol dan flavonoid total tertinggi diperoleh pada ekstrak methanol daun dengan nilai berturut-turut 111,75 mgGAE/g dan 31,36 mgQE/g. Fenol dan flavonoid memiliki korelasi positif terhadap aktivitas antioksidan dengan nilai berturut-turut 69 % dan 63,8 %. Ekstrak methanol daun sebelum fraksinasi memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari fraksi yang dihasilkan yang ditunjukkan oleh nilai IC50 yang lebih rendah. Dari identifikasi senyawa, didapatkan senyawa metabolit sekunder yang berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan adalah senyawa fenol.

Basil is a plant that widely used as traditional medicine. The main compound of basil is methyl cavicol and rosmarinic acid (phenolic compound) that suggested posses antioxidant activity as reduction agent, hydrogen donor and omission of singlet oxygen. The objective of this research was to evaluate antioxidant activity of basil stem and leaves, compound groups that posses antioxidant activity and the correlation between total phenolic content and total flavonoid content and antioxidant activity. The extraction was done in stages using chloroform and methanol. Antioxidant activity was measured by 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Total phenolic content was determined by Folin-ciocalteau reagent. The measurement of total flavonoid content using AlCl3. The assay was carry out in triplicate. The compound fractionation using Vacuum Liquid Chromatography (VLC) and the plant extract profile was observed by Thin Layer Chromatography (TLC). The study revealed that leaves methanol extract had higgest antioxidant activity among four extrcts evaluated (IC50 169,8 μg/mL). The higgest total phenolic content and total flavonoid content were observed on leaves methanol extract (111,75 mgGAE/g and 31,36 mgQE/g). The phenolic and flavonoid compound had positive correlation to antioxidant activity (69 % and 63,8 %). Methanol leaves extract before fractionation showed higger antioxidant activity than fraction. This is showed by lower IC50 value. Based on compound identification, it was suggested that phenolic compound posses contribution to the antioxidant activity.

Kata Kunci : Kemangi, antioksidan, DPPH, fenol, flavonoid


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.