Laporkan Masalah

Produktivitas Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus di bawah Tegakan Jati dan Sonokeling di KPH Saradan

PRASTUTI DEWI ARYANI, Dr. Budiadi, S.Hut, M.Agr.Sc

2014 | Skripsi | BUDIDAYA HUTAN

Porang (Amorphophallus oncophyllus) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang mampu hidup di bawah tegakan tahunan serta memiliki prospek bagus untuk dikembangkan di Indonesia. Besarnya potensi produktivitas umbi porang pada setiap tegakan dengan intensitas cahaya yang berbeda selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tegakan dan intensitas cahaya terhadap produktivitas umbi porang di KPH Saradan. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot dengan jenis tegakan (jati dan sonokeling) sebagai main plot dan tiga intensitas cahaya yang berbeda (rendah, sedang, dan tinggi) sebagai sub plot. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Pemanenan umbi porang dilakukan pada seluruh petak ukur 5 m x 5 m yang telah dibuat untuk mengetahui berat basah dan berat kering umbi porang. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan anova 2 arah untuk mengetahui pengaruh jenis tegakan dan intensitas cahaya terhadap produktivitas umbi porang. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa terdapat variasi yang tinggi untuk produksi umbi porang di bawah tegakan jati dan sonokeling, namun pada intensitas cahaya yang berbeda tidak terdapat variasi yang tinggi. Jenis tegakan berpengaruh terhadap produktivitas berat basah umbi porang (F=8,64; P<0,05). Hal ini ditunjukkan dengan produksi berat basah umbi tertinggi terdapat pada tegakan sonokeling sebesar 9,10 ton/ha dan terendah pada tegakan jati sebesar 1,89 ton/ha. Jenis tegakan berpengaruh terhadap produktivitas berat kering umbi porang (F=58,43; P<0,05). Hal ini ditunjukkan dengan produksi berat kering umbi tertinggi terdapat pada tegakan sonokeling sebesar 2,00 ton/ha dan terendah pada tegakan jati intensitas cahaya tinggi sebesar 0,40 ton/ha. Intensitas cahaya tidak mempengaruhi produktivitas berat basah (F=1,22; P<0,05) dan berat kering umbi porang (F=1,41; P<0,05), menunjukkan bahwa porang mampu tumbuh dengan baik pada berbagai tingkat naungan.

Porang (Amorphophallus oncophyllus) is one of food plants species that able to grow under annual stands and have good prospect to be developed in Indonesia. Productivity of porang tuber in each stands with different light intensity is not yet studied. This research intented to know the effect of stand species and light intensity to the productivity of porang tuber in KPH Saradan. This research used split plot design with stands species (teak and rosewood) as main plot and three different light intensity (low, medium, and high) as sub plot. Every treatment was repeated three times. Sample collection of porang tuber was done in all plots 5 m x 5 m to get wet and dry weight of porang tuber. The observation results were analyzed using 2-way anova to know the effect of stand species and light intensity to productivity of porang tuber. The results showed there were variations of porang tuber production grown under teak and rosewood stands, but at different light intensity there was no high variation. Stand species influenced to wet weight of porang tuber (F=8,64; P<0,05). This is showed by the highest wet weight production of porang at rosewood stand for 9,10 ton/ha and the lowest at teak stand for 1,89 ton/ha. Stand species influence toward the dry weight productivity of porang tuber (F=58,43; P<0,05). This is showed by the highest dry weight production of porang tuber at rosewood stand for 2,00 ton/ha and the lowest at teak stand for 0,40 ton/ha. Light intensity did not influence the wet weight productivity (F=1,22; P<0,05) and the dry weight productivity of porang tuber (F=1,41; P<0,05), showed that porang grows well in various light intensity under stand cover.

Kata Kunci : Porang, Produktivitas, Jenis Tegakan, Intensitas Cahaya


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.