ANALISIS KERENTANAN PERMUKIMAN TERHADAP TERJADINYA BAHAYA KEBAKARAN DI KECAMATAN PONTIANAK SELATAN, KOTA PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
ARYASA BIJAK UTAMA, Ratna Eka Suminar, ST., M.Sc
2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKecamatan Pontianak Selatan merupakan kecamatan dengan aktivitas perekonomian yang tinggi di Kota Pontianak. Dengan aktivitas perekonomian yang tinggi tersebut menyebabkan arah pembangunan permukiman di Kecamatan yang luas wilayahnya 1445 hektar ini juga berkembang. Tingginya aktivitas penduduk perkotaan, akan menyebabkan peluang terjadinya kebakaran di kawasan perkotaan menjadi lebih besar. Selain itu, peningkatan pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan permukiman semakin tinggi pula. Analisis tingkat kerentanan permukiman terhadap bahaya kebakaran dilandasi teori yang dirumuskan beberapa ahli, yaitu Davidson (1997), Oetomo (2007), Mantra (2005), Kumpulainen (2006), dan Cutter (2009) mengenai kerentanan permukiman. Selanjutnya, dalam proses analisis menggunakan program ArcGIS 10.1 didasari oleh spatial analysis dan network analysis untuk mendapatkan informasi baru tentang kerentanan permukiman terhadap kebakaran digunakan blok rukun warga dalam melakukan analisis dan nantinya akan terdapat 86 blok rukun warga yang digunakan untuk mengukur tingkat kerentanan kebakaran di Kecamatan Pontianak Selatan. Hasil analisis dari penelitian ini berupa peta kerentanan permukiman, peta jangkauan pelayanan pemadam kebakaran, dan peta potensi bencana kebakaran. Dari hasil analisis, apabila kerentanan dikorelasi dengan kejadian kebakaran yang terjadi pada tahun 2011-2012 memang daerah rentan adalah daerah dengan tingkat penduduk tinggi dan bahan bangunan didominasi oleh jenis bahan semi permanen dan non permanen. Setelah itu dilakukan overlay dengan jangkauan pelayanan pemadam kebakaran didapat bahwa jangkauan pelayanan secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat kerentanan. Dari hasil tersebut digunakan sebagai rekomendasi kepada pemerintah sebagai bahan pertimbangan untuk membuat konsep mitigasi bencana kebakaran di permukiman yang rentan bencana kebakaran.
Subdistrict South Pontianak is a district with a high economic activity in the city of Pontianak. With the high economic activity that causes the direction of building settlements in the district are 1445 hectares total area is also growing. The high activity of the urban population, will lead the chance of fires in urban areas become larger. In addition, the increase in population growth led to an increase in the number the higher the settlement demand. Analysis of the level of vulnerability of settlements against fire based on the theory postulated by several experts, which Davidson (1997), Oetomo (2007), Mantra (2005), Kumpulainen (2006), and Cutter (2009) regarding the vulnerability of settlements. Furthermore, in the analysis process using the program ArcGIS 10.1 is based on the spatial analysis and network analysis to obtain new information about the vulnerability of settlements to fire blocks neighborhoods used in the analysis and will be contained neighborhoods 86 blocks are used to measure the vulnerability of a fire in the District of South Pontianak. The results of this research is the analysis of the vulnerability can be obtain maps of settlements, firefighters outreach map, and maps of potential fire disaster. From the analysis, if the susceptibility correlated with the incidence of fires that occurred in 2011-2012 was prone areas are areas with high population and building materials is dominated by material type semi-permanent and nonpermanent. After that outreach be overlaid with the fire department found that the range of services also indirectly affect the level of vulnerability. From these results be used as a recommendation to the government for consideration to make the concept of a fire disaster mitigation in vulnerable settlements fire disaster.
Kata Kunci : Tingkat Kerentanan, Kebakaran, Spatial Analysis, Network Analysis