KONSUMERISME DI KALANGAN PENGGEMAR GRUP IDOLA – KAT-TUN DI INDONESIA
DESLYANA ESA KHARISMA, Stedi Wardoyo, SS., MA.
2014 | Skripsi | SASTRA JEPANGPenelitian ini tentang konsumerisme di kalangan penggemar grup idola Jepang - KAT-TUN di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan alasan penggemar menyukai KAT-TUN sebagai idola, konsumerisme yang dialami oleh penggemar di Indonesia, serta dampak dari kegiatan tersebut. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif yang berdasarkan teori budaya konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa alasan penggemar Indonesia menyukai grup idola KAT-TUN adalah dari jenis musik yang mereka bawakan serta kepribadian masing-masing anggota dari KAT-TUN. Hasil dari penelitian menunjukkan sekitar 30% dari pendapatan pokok mereka digunakan untuk kepentingan membeli barang-barang official dari KAT-TUN, seperti membeli CD, DVD, majalah, dan lain sebagainya. Serta, mereka menggunakan sekitar 8% dari pendapatan mereka untuk kebutuhan internet. Dampak positif dari kegiatan ini di antaranya adalah mendapatkan banyak teman, menjadikan motivasi, mendapatkan inspirasi, mempelajari bahasa dan budaya, dan sebagai media penghibur. Sedangkan dampak negatif yang dihasilkan dari kegiatan konsumsi ini adalah munculnya konsumsi yang berlebihan serta fanatisme Kata kunci: budaya konsumen, grup idola, penggemar
This thesis examine consumerism of Japanese idol group – KAT-TUN’s fans in Indonesia. The purpose of this study is to explain the reason why fans loves KAT-TUN as an Idol, the consumerism of fans it self, and the impact from those activity. This research analisis is using qualitative methode that based on consumer culture’s theory. Based on the reasearch result, it has discovered that the reason of Indonesian’s fans loves KAT-TUN are from their unique musics and from their characteristics. From the result of the research, they using around 30% from their main income for buying KAT-TUN’s official goods like CD, DVD, magazine, and more. Moreover, they using about 8% from their main income for internet needs. The positive value from this activity are, they got a lot of friends, motivated, inspired, learn Japanese culture and languange, and as media entertainment. While the negative value from this activity are emergence ofexcessiveconsumption and fanaticsm. Key words: consumer culture, idol group, fans.
Kata Kunci : budaya konsumen, grup idola, penggemar