Laporkan Masalah

PREVALENSI ENTEROBIASIS SERTA FAKTOR RESIKO YANGMEMPENGARUHI PADA ANAK-ANAK DI PANTI ASUHAN AL-WAHHAB SINAR MELATI 11 SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NISA ANESTESIA LIANA, dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H, Mkes

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Kecacingan merupakan penyakit yang diakibatkan oleh parasit. Kecacingan merupakan agen infeksius yang paling sering terjadi pada manusia di negara berkembang yang dapat berakibat beban penyakit secara global. E. vermicularis menjadi penyebab tersering penyakit kecacingan pada anak-anak yang tinggal di negara berkembang. Prevalensi kecacingan ini tinggi diseluruh dunia. Infeksi terjadi pada semua usia dengan prevalensi tertinggi pada usia 5-14 tahun. Panti asuhan salah satu tempat dengan risiko penularan E. vermicularis yang tinggi. Tujuan: Mengetahui prevalensi enterobiasis pada anak-anak yang tinggal di panti asuhan Al Wahhab Sinar Melati 11 kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian observasional cross-sectional dengan metode analisis deskriptif. Subyek penelitian ini adalah seluruh anak-anak berusia 5-14 tahun yang berjumlah 15 anak di panti asuhan Al Wahhab Sinar Melati II yang bermukim di kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel diambil dengan metode anal swab. Hasil: Menurut hasil penelitian, didapatkan 4 anak positif enterobiasis dari 15 anak yang diperiksa dengan metode anal swab. Prevalensi infeksi kecacingan terhadap penelitian ini cukup tinggi yaitu 26.67%. Kesimpulan: Kejadian infeksi enterobiasis yang tinggi dapat disebabkan karena beberapa faktor resiko. Faktor resiko yang paling berpengaruh antara lain, perilaku anak-anak panti asuhan yang kurang dalam menjaga higienitas individual dan higienitas lingkungan. Asrama atau panti asuhan yang berisi banyak anak meningkatkan faktor resiko enterobiasis karena sebagian fasilitas dan alat-alat keseharian dipakai secara bersama-sama. Disimpulkan, tingkat pengetahuan anak dan perilaku kebersihan anak berbanding terbalik, walaupun anak panti asuhan mempunyai pengetahuan yang baik mengenai kebersihan dan kesehatan tetapi kesadaran perilakunya masih sangat rendah.

Background: Helminthiasis is a disease caused by parasitic worms. Helminthiasis is common infectious agents of humans in developing countries and produce a global burden of disease that exceeds better-known conditions. The prevalence of enterobiasis is high all over the world. Infection occurs to all age groups with the highest prevalence amongst 5-14 years old and mostly occurs in places where children live, sleep, and play together. Orphanage becomes one of the places with high risk of E. vermicularis transmission. Objectives: To know the prevalence of enterobiasis in children who lives at Al Wahhab Sinar Melati 11 orphanage, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Methods: This is an observational cross sectional study using descriptive analytic method. The subjects of this research are all 15 children between 5-14 years old living in Al Wahhab Sinar Melati 11 Orphanage , Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. The samples taken by anal swab method. Results: According to the study done at the orphanage, 4 out of 15 chidren had positive results after being examined by anal swab method. The prevalence of enterobiasis in this study is quite high which is 26,67%. Conclusion: High incidence of enterobiasis may be due to several risk factors. The most contributing risk factors are the behavior amongst children living in orphanage that has lack of attention in maintaining individual and environmental hygiene. Dormitories or orphanage with high population increases the risk of enterobiasis due to the share use of several facilities and daily utilities. In conclusion, the knowledge and behavior of the children are the contrary where even though the knowledge about health and hygiene are high, the behavior doesn’t follow.

Kata Kunci : Enterobius vermicularis, pengetahuan keberihan anak, kebersihan kuku, anal swab, anak-anak panti asuhan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.