Seiring berkembangnya zaman, warung kopi di Banda Aceh bukan hanya sekadar tempat untuk minum kopi, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Aceh. Di warung kopi mereka bertukar cerita, mulai dari masalah kantor, politik sampai masalah pribadi. Beberapa tahun belakangan ini, banyak muncul warung-warung kopi modern di Kota Banda Aceh. Warung kopi ini tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun juga ‘menjual’ fasilitas serta tempat. Tidak seperti warung kopi tradisional yang berupa warung kecil dengan deretan kursi plastik, warung kopi modern tampak sangat mewah. Deretan sofa dan meja kaca memenuhi ruangan yang didesain apik. Suasana yang cozy didukung oleh fasilitas TV kabel dan wifi 24 jam membuat pengunjung betah berlama- lama duduk di sana. Sripsi ini bersifat deskriptif dan berusaha menjawab beberapa pertanyaan seputar budaya ngopi pada masyarakat Aceh. Bagaimana dualisme tradisional-modern terjadi dalam perkembangan warung kopi Aceh yang berhubungan langsung dengan gaya hidup orang Aceh. Penelitian akan dilakukan di beberapa warung kopi di Kota Banda Aceh selama satu bulan. Metode yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara dan pengambilan foto sebagai dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan dualisme tradisional-modern dalam warung kopi di Banda Aceh yakni: Pertama, rasa persaudaraanan yang tinggi pada masyarakat Aceh membuat mereka senang menghabiskan waktu bersama teman dan kerabatnya. Salah satu tempat mereka paling sering bertemu adalah warung kopi. Kedua, kurangnya sarana hiburan bagi masyarakat Banda Aceh, sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu di warung kopi. Ketiga, karena terbatasnya sarana hiburan, masyarakat sangat bergantung kepada warung kopi dalam memfasilitasi kebutuhan mereka untuk refreshing, maka dari itu pengelola warung kopi memaksimalkan fasilitas warung kopi demi kenyamanan pelanggan. Keempat, warung-warung kopi berhasil menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat, dimana ada masyarakat yang masih suka dengan warung kopi tradisional dan masyarakat lain yang suka dengan fasilitas yang ditawarkan warung kopi modern.

As the time goes by, the coffee shop in Banda Aceh is not simply become a place to drink coffee but also as a gathering place for Acehnese. In coffee shop they shared stories, from office problems, politics, till personal issues. In recent years, there are a lot of modern coffee shop appeared in Banda Aceh city. This coffee shop not only selling food and drink, but also “sell” the spot and facility. Unliketraditional coffee shop, which a small shop contained witha row of plastic seats, the modern coffee shop seen quite extravagant. Row of sofas and glass tables filled the well-designed room. The cozy atmosphere bolstered with 24 hours cable TV and Wi-Fifacilities make guestsbear to stay in a long time there. This thesis elucidated in descriptive form and tries to answer a few questions about drinking coffee culture in Acehnese. How the traditional-modern dualism happened in the development of Aceh coffee shop closely related with the Acehnese life style.The research will have done in some coffee shop in Banda Aceh for a month. The methods that will be used are participation object, interview, and taking photos as documentation. The research result shows some factors that bring traditional-modern dualism in Banda Aceh coffee shop, that is to say: first, the strong feelings on sense of brotherhood among Acehnese make them enjoy spending time together with their friends and relative. One of the most often place for them to gathered is coffee shop. Second, lack of entertainment facilities for Acehnese thus they spend much time in coffee shop. Third, because lack of entertainment facilities, the people very dependent on coffee shop to facilitated their need to refresh themselves, then the coffee shop’s manager maximize the coffe shop facilities for guest pleasure. Fourth, the coffee shop succeed to accomodate people’s need, whereas there are some people who liked traditional coffee shop and the others who liked the facilities offered by modern coffee shop.

Kata Kunci : Warung kopi, Aceh, Tradisional, Modern.