Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk maskulinitas homoseksual dengan upaya menggunakan tubuh dan organisasi sebagai alat politik melawan hegemoni maskulin dalam roman La Meillure Part des Hommes karya Tristan Garcia. Maskulinitas lebih mengacu kepada laki-laki heteroseksual dan menganggap laki-laki homoseksual bukan sebagai bagian dari hegemoni maskulin. Laki-laki homoseksual dinilai sebagai bentuk subversi terhadap heteronormativitas yang berlaku dalam masyarakat. Maskulinitas terbagi menjadi dua, pertama maskulinitas hegemonik, yaitu kelompok laki-laki yang berkuasa dan lebih dominan. Maskulinitas hegemonik dalam roman karya Garcia digambarkan dalam kelompok laki-laki heteroseksual. Kedua, maskulinitas subordinat, yaitu kelompok laki-laki yang dinilai tidak masuk dalam heteronormativitas, misalnya laki-laki homoseksual. Garcia menuliskan dalam La Meillure Part des Hommes bahwa homoseksual mampu memperjuangkan hak mereka melawan opresi homophobia dan isu AIDS yang menyudutkan kedudukan mereka. Heteronormativitas mempercayai bahwa tubuh adalah pembentuk gender, dan kelompok homoseksual memilihnya sebagai arena kontestasi menyuarakan aspirasi mereka melalui jalur politik.

This research aims at depicting the form of masculinization of homosexual by using body and organization as the political tools against masculine hegemony in Tristan Garcia’s romance La Meilleure Part des Hommes. Masculine tends to refer to heterosexual male while considers homosexual male not as the part of its hegemony. The homosexual male become the subversion of the heteronormativity that works within society. There are two groups of masculine, the first is masculine hegemony. In Garcia’s romance, this group is represented by the heterosexual male, whereas the second one is masculine subordinate which is represented by those who do not belong to the heteronormativity, like homosexual male. In his romance La Meilleure Part des Hommes, Garcia wrote that homosexual are able to strive for their rights against the oppressions from the homophobia and the AIDS issue that corner their position. Heteronormativity believes that body is the shaper of gender and the homosexual choose it as the dispute arena to voice their aspiration through politics.

Kata Kunci : Maskulinitas, Politik Gender, Homoseksual, Tubuh