Pemakaian gigi tiruan sangat diperlukan apabila seseorang telah kehilangan giginya. Sesaat setelah gigi tiruan resin akrilik digunakan, lapisan biofilm akan berkembang, sehingga pembersihan gigi tiruan sangat dibutuhkan untuk mencegah pembentukan biofilm. Metode pembersihan gigi tiruan dapat dibagi menjadi metode mekanik, kimiawi, dan kombinasi keduanya. Metode-metode pembersihan tersebut memiliki kerugian yaitu dapat menyebabkan permukaan pada basis gigi tiruan resin akrilik menjadi kasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembersihan terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Resin akrilik polimerisasi panas berbentuk cakram (10 x 2 mm) sebanyak 27 sampel dibagi tiga kelompok, yaitu disikat menggunakan pasta gigi (mekanik), direndam dalam larutan pembersih gigi tiruan (kimiawi), dan direndam dalam larutan pembersih gigi tiruan kemudian disikat (kombinasi). Setelah itu diukur kenaikan kekasaran permukaannya menggunakan surface roughness measuring instrument (surfcom 120A). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anava satu jalur. Hasil uji anava satu jalur menunjukkan p<0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang bermakna antara metode pembersihan terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Uji LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekasaran permukaan yang bermakna antara metode mekanik dengan metode kimiawi dan metode kombinasi (p<0,05), sedangkan antara metode kimiawi dan kombinasi tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembersihan gigi tiruan berpengaruh terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Kenaikan kekasaran permukaan yang tertinggi terdapat pada metode mekanik, namun nilai kekasaran masih dalam batas toleransi (<2 μm).

Denture wearing is necessary when someone has lost their teeth. After an acrylic resin denture was used, a coating of biofilm will develop, therefore, denture cleansing is an essential way to prevent biofilm formation. The methods for cleansing dentures can be divided into mechanical, chemical, and combination method. The disadvantage is, that methods can cause the surface of denture base acrylic resin become rough. The purpose of this study was to determine the effect of denture cleansing methods in surface roughness of heat cured acrylic resin denture base. The methods of this study was experimental laboratory. Twenty seven disc of heat cured acrylic resin (10 x 2 mm) were divided into three groups, brushed using tooth paste (mechanical), soaked in denture cleanser solution (chemical), and soaked in denture cleanser solution then brushed (combination). After that, the increasing value of the surface roughness was measured using surface roughness measuring instrument (surfcom 120A). The data obtained were analyzed using oneway anova. Oneway anova test showed p<0.05 that means there was significant influence between the cleansing methods with surface roughness of heat cured acrylic resin denture base. LSD test showed that there was significant difference between mechanical method with chemical and combination methods (p<0.05), while there was no significant difference between chemical and combination methods (p>0.05). In conclusions, denture cleansing methods affect the surface roughness of heat cured acrylic resin denture base. The highest increasing value of surface roughness found in mechanical methods, but the value of the roughness is still within the tolerance limits (<2 μm).

Kata Kunci : Polimerisasi panas, pembersihan gigi-tiruan, kekasaran permukaan