Laporkan Masalah

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L) TERHADAP Staphylococcus aureus

NUR MUPRIYUS NIAWATIN, Fatma Zuhrotun Nisa’, STP, MP

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar belakang : Bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan pneumonia 10–15 % dari kasus yang diperoleh dari lingkungan RS. Pengobatan penyakit akibat infeksi bakteri menggunakan antibiotik banyak menimbulkan resistensi, sehingga memerlukan produk baru yang memiliki potensi tinggi sebagai antibiotik. Salah satu tanaman yang banyak digunakan untuk pengobatan adalah kulit manggis (Garcinia mangostana L). Tujuan : Mengetahui efek antibakteri ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Staphylococcus aureus dengan mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode tube dilution test. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan (variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 100 %, 50 %, 25 %, 12,5 %, 6,25 %, dan 3,125 %) , dan dua kontrol dengan tiga kali ulangan pada masing-masing bakteri. Hasil : Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu pada konsentrasi 3,125% sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak kulit manggis terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu pada konsentrasi 50%. Kesimpulan : Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Background : Staphylococcus aureus causes pneumonia 10 – 15 % of cases that is obtained from the hospital environment. Many treatments of disease caused by bacterial infection using antibiotic causes resistance, so it requires a new products that has high potential as an antibiotic. One of plants which is used more for treatment is mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L). Objective : Knowing antibacterial effect of mangosteen pericarp extract (Garcinia mangostana L) againts Staphylococcus aureus by knowing Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Methods : This research is experimental research using the dilution test tube method. The research design use was completely randomized design (CRD) with six treatments (the variation of extract concentration used is 100 %, 50 %, 25 %, 12,5 %, 6,25 %, and 3,125 %) , and two controls with three replications to each bacteria. Results : The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of mangosteen pericarp extract (Garcinia mangostana L) of Staphylococcus aureus bacteria is at concentration of 3,125 %, while the Minimum Bactericidal Concentration (MBC) of mangosteen pericarp extract of Staphylococcus aureus bacteria is at concentration of 50 %. Conclusion : Mangosteen pericarp extract (Garcinia mangostana L) has antibacterial effect againts Staphylococcus aureus.

Kata Kunci : Antibakteri, Ekstrak Kulit Manggis, Garcinia mangostana L , Staphylococcus aureus


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.