Laporkan Masalah

PERUBAHAN RUANG DALAM RUMAH TRADISIONAL DI KAWASAN DESA ADAT HILIAMAETANIHA, NIAS SELATAN

A DWI EVA LESTARI, Ir. Ikaputra. M.Eng, Ph.d

2013 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Arsitektur Nias yang lahir bersamaan dengan berkembangnya peradaban megalitik di Nias, hingga masa mendatang akan menghadapi tantangan perubahan yang mendasar. Perubahan-perubahan terjadi sebagai akibat dari 1). Aktivitas, 2). Sosial Budaya, 3). Tingkat Pendidikan dan Ekonomi serta 4). Konstruksi Bahan Bangunan. Perubahan ini sudah terjadi pada beberapa periode sebelumnya, namun semakin pesat pasca bencana gempa bumi 2005 dimana puluhan lembaga kemanusian national dan internasional melaksanakan program rekonstruksi dan rehabilitasi di Pulau Nias, salah satunya di desa adat Hiliamaetaniha yang terletak di Kabupaten Nias Selatan. Metode penelitian yang dilakukan adalah Kualitatif Induktif dengan hasil kajian yang menunjukkan perubahan fisik bangunan beserta ruang-ruang didalamnya yang secara langsung dan tidak langsung merubah fungsi ruang dalam rumah-rumah tradisional. Kesimpulannya adalah secara fisik terjadi perubahan/modifikasi di bawah/kolong, dibelakang dan atau di atas-bawah atap rumah. Sementara fungsi ruang dalam rumah asli/tradisional tidak mengalami perubahan (tetap), hanya saja terjadi pembagian fungsi yang sama seiring dengan bertambahnya jumlah ruang dalam rumah, serta penambahan/ pemindahan fungsi pada beberapa ruang karena adanya penggantian jenis ruang dari satu fungsi ke fungsi yang lain. Pada dasarnya perubahan fisik dan fungsi ruang dalam rumah tradisional merupakan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hunian dan pola hidup saat ini, sekaligus menyesuaikan dengan keterbatasan bahan bangunan alami dan ketersediaan bahan bangunan modern yang ada dipasaran.

Nias Architecture arose and grew along with Megalithic Era in Nias. In the future, it will encounter obstacles regarding principal changes in the future. The changes occur as the impact of various influences e.g. 1). Activity, 2). Social and Cultural Movement, 3). Education Economic and 4). Construction Material. These changes had already happened in former periods, yet it seemed to be rocketing after the 2005’s Earth Quake where numerous national and international humanitarian organizations made handfuls of reconstruction and rehabilitation programs in Nias Island. One of the examples is the Hiliamaetaniha traditional village, located in South Nias District. The research methodology is qualitative inductive with the result of study shows the buildings physical and the rooms insides changes, which had altered the function of traditional houses’ rooms itself, directly or indirectly. The conclusion is there are physical changes and modifications in the under, rear, and/or in the upper part of the houses, even the function of the rooms inside the traditional houses itself do not permanently change. However, along with the addition of rooms inside the house and the addition/shift of function in several rooms as the effect of the of rooms’ function alterations, emerge a similar function from one to another. Basically the physical and function of the room changes in the traditional houses are the representative of the community’s effort to fulfill the residential needs and nowadays way of life, along with the adaptation of the lack of natural construction material and the available construction materials on the today’s modern market.

Kata Kunci : Desa Adat Hiliamaetaniha, Rumah Tradisional Nias Selatan, Perubahan Fungsi Ruang Dalam, Faktor Pengaruh.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.