MENUJU PEMILU PERTAMA: PERILAKU POLITIK ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA 1950-an.
EKO SATRIYA HERMAWAN, Prof. Bambang Purwanto, M.A .
2013 | Tesis | S2 SejarahPenelitian ini membahas tentang sejarah politik etnis Tionghoa di kota Surabaya pada tahun 1950-an. Pengambilan tema ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kajian sejarah menyangkut Tionghoa yang menitikberatkan pada aspek politik lokal. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah perilaku politik etnis Tionghoa di kota Surabaya terhadap kebijakan diskriminatif pemerintah menjelang hingga diselenggarakannya pemilihan umum pertama. Rentang waktu yang dipilih adalah 1950-an, dimana periodesasi tersebut sistem ketatanegaraan Indonesia telah ideal, artinya tidak lagi dalam tekanan penjajah, dan persoalan negara federal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami reaksi kelompok minoritas terhadap negara yang diwujudkan dalam bentuk perilaku politik. Untuk menjawab pokok permasalahan, dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tiga tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, dan interpretasi (eksplanasi). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pertama, kesadaran politik etnis Tionghoa di kota Surabaya telah terbangun sejak masa Hindia Belanda. Kesadaran politik tersebut mempengaruhi perilaku politik etnis Tionghoa kota Surabaya dalam menghadapi pemilu pertama. Kedua, terdapat perubahan perilaku politik etnis Tionghoa pada masa Hindia Belanda dan pemerintah republik Indonesia. Perubahan tersebut menunjukan bahwa iklim demokrasi politik di tataran etnis Tionghoa dinamis. Ketiga, terjadi politik identitas dalam pembentukan identitas kebangsaan. Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia gagal dalam membentuk identitas kebangsaan. Pemerintah Indonesia justru mengadopsi sistem kolonial yang mengimplementasikan politik identitas sebagai bagian dalam roda pemerintahan.
This research particularly discusses the political history of Chinese Ethnic in Surabaya during 1950’s. This topic is deliberately chosen due to the fact that research focusing on local political aspect of Chinese ethnic has not been conducted yet. This research emphasizes on the political behavior of Chinese ethnic in Surabaya associated with the discriminative policy that the local government had issued before the first general election. The period of 1950’s becomes the limitation of this research because it was the period when the Indonesian constitutional system had been in an ideal state, and it was no longer under the pressure of colonization and free from the issues of federal state. The research aims at comprehending the reaction of minority group against the state which is embodied in their political behavior. To provide satisfactory answers from research questions, this research involves historical method with three stages, those are heuristic, source critic, and interpretation (explanation). This research comes to three conclusions. First. The political awareness of Chinese ethnic in Surabaya had existed since the period of Dutch East Indies government. This political awareness deeply influences the political behavior of Chinese ethnic in Surabaya in facing the first general election. Second, there had been a visible change in the political behavior of Chinese ethnic during the period of Dutch East Indies government and of Indonesian government. This change shows that the climate of political democracy within Chinese ethnic was very dynamic. Third, the political identity during the establishement of national identity had also happened. As a new independent nation, Indonesia had failed in shaping its national identity. The Indonesian government had even adopted the colonial system which implemented the politic of identity as an integral part in running the nation.
Kata Kunci : Perilaku politik, Kebijakan diskriminatif, Tionghoa Surabaya.