PANDANGAN DUNIA DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA MURAKAMI HARUKI: ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK LUCIEN GOLDMANN
DIAN ANNISA NUR RIDHA, Prof. Dr. Faruk, S.U.
2013 | Tesis | S2 SastraNovel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Noruwei no Mori karya Murakami Haruki. Novel ini menceritakan tentang kehidupan tokoh utama yaitu Toru yang terkenang terus akan kematian sahabat baiknya yang bernama Kizuki. Setelah kematian Kizuki, Toru dekat dengan pacar Kizuki ketika masih hidup, yaitu tokoh Naoko. Naoko terganggu jiwanya akibat kematian Kizuki. Di antara tokoh Toru dan Naoko, hadirlah tokoh Midori dan tokoh-tokoh lain di sekitar Toru yang berusaha menariknya ke masa kini dan melupakan masa lalunya. Ketika akhirnya Naoko memilih untuk bunuh diri menyusul Kizuki, Toru memilih untuk hidup di dunia bersama dengan Midori, tetapi tanpa melupakan perasaaan dan kenangannya kepada Naoko dan Kizuki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur novel Noruwei no Mori dan mengetahui pandangan dunia kelas sosial yang ada di dalamnya. Sesuai dengan tujuannya, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa judul novel Noruwei no Mori sama dengan judul lagu Norwegian Wood karya The Beatles. Struktur novel dan struktur lagu pun s ama, yaitu ada unsurunsur masa lalu yang dikenang, masa kini, dan tokoh manusia yang akhirnya memilih di antara keduanya. Struktur ini juga koheren dengan kondisi sosial masyarakat Jepang yang memiliki tradisi Obon setiap tahun untuk mengenang arwah para leluhur yang sudah mati. Novel Noruwei no Mori memiliki pasangan oposisi utama, yaitu intimasi dengan alienasi. Selain itu masih ada banyak pasangan oposisi lain yang saling berhubungan satu sama lain. Dalam novel ini, ada tokoh yang merepresentasikan Tuhan, tokoh yang merepresentasikan dunia, dan tokoh yang merepresentasikan manusia. Tokoh yang merepresentasikan manusia memiliki tugas untuk memilih Tuhan, dunia, atau memilih keduanya sekaligus. Tokoh utama, yaitu Toru memilih keduanya sekaligus. Dia memilih untuk hidup di dunia bersama Midori, tetapi tidak pernah melupakan kenangannya tentang Naoko dan Kizuki. Bagi novel Noruwei no Mori, inilah pilihan terbaik yang bisa diambil oleh orang Jepang, yang selalu mempertahankan harmoni atau yang dalam bahasa Jepang disebut wa, sebagai nilai-nilai otentik dalam kehidupannya demi keseimbangan antara dirinya sendiri dengan manusia di sekelilingnya dan dengan alamnya.Walaupun harmoni yang dipertahankannya bukan lagi harmoni yang sebenarnya, itu sudah cukup untuk mempertahankan kehidupannya di dunia.
This research analyzes one of Murakami Haruki’s works entitled Noruwei no Mori. The novel tells about a man named Toru who keeps thinking about the death of his best friend, Kizuki. As Kizuki passes away, Toru gets closer with Kizuki’s girl, Naoko. Naoko gets a mental disorder due to Kizuki’s death. There comes Midori and other characters around the main characters, Toru and Naoko, who try to get them to forget the past and start thinking about the present. Naoko finally decides to kill herself while Toru lives with Midori without releasing his memory with Naoko and Kizuki. This research aims at observing the structure of the novel and the world’s view of the social class in the novel. Therefore, the research applies Lucien Goldmann’s theory on genetic structuralism. The result of the research shows that the title of the novel, that is Noruwei no Mori, is the same as one of the Beatles’ songs, that is Norwegian Wood. They also have the same structure. The elements of the structure are the past to remember, the present, the people who choose to live with one of them. The structure is also coherent with the Japanese social condition which has a tradition of Obon, that is annual ritual to commemorate the spirit of the ancestors. Noruwei no Mori has primary binary oppositions, those are intimacy and alienation. There are other binary oppositions that relates one to another. There are characters representing God, world, human. Man represented the character has to choose God, world, or both of them at once. The main character, Toru, chooses both God and world. He decides to live with Midori but never forgets his memory in the past with Kizuki and Naoko. That is the best life choice proposed by the story based on Japanese belief. A Japanese tries to keep the harmony (wa) as authentic values in life to balance himself with other people around him and the nature. However the harmony he keeps is not a real one but it is enough to keep him survive in the world.
Kata Kunci : Pandangan Dunia, Harmoni (wa), Noruwei no Mori, Murakami Haruki, Strukturalisme Genetik, Lucien Goldman