EMOSI DAN PERILAKU MAKAN HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LEBIH PADA PNS DI KOTA TERNATE
Sitti Salmiyah A. Bahruddin, DR. Toto Sudargo, SKM. M.Kes
2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Besarnya masalah overweight dan obesitas telah diakui sebagai masalah kesehatan global olah Badan Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu masalah psikologis yang dikaitkan dengan kelebihan berat badan adalah emosi dan perilaku makan. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu kelompok yang cukup rentan mengalami masalah kelebihan berat badan. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan emosi, dan prilaku makan dengan kejadian berat badan lebih pada PNS di Kota Ternate Desain Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan case-control. Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukanpada PNS di kota Ternate berjumlah 106 orang yang terdiri dari 53 orang sebagai kasus dan 53 orang sebagai kontrol. Pengukuran Emosi menggunakan kuesioner Emotional eating scale (EES), pengukuran perilaku makan menggunakan kuesionar DEBQ, dan pengukuran Asupan subyek penelitian menggunakan SQ-FFQ. Data dianalisis menggunakan chi-square, dan regresi logistik Hasil Penelitian : Perilaku makan subyek penelitian yang menunjukan hubungan yang bermakna dengan kenaikan berat badan pada PNS yaitu perilaku restrained (OR=15,5). Ada hubungan bermakna antara perilaku makan dengan asupan kalori dengan OR masing masing parameter yaitu restrained 6,8 emotion 2,7 dan external 4,8. Dari ketiga parameter emotional eating tidak menunjukkan hubungan dengan kejadian berat badan lebih pada PNS (P>0,05). Ada hubungan antara emosi makan dengan perilaku makan restrained pada subyek penelitian.. Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukan bahwa faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kenaikan berat badan adalah perilaku makan restrained dan asupan kalori. Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara perilaku makan restrained dan asupan kalori dengan kejadian berat badan lebih. Tapi tidak ditemukan hubungan antara emosi dengan kejadian berat badan lebih.
Background: The magnitude of overweight and obesity problems have been acknowledged as a global health problem by WHO. Psychological problems associated with overweight are emotion and eating behavior. According to data of Basic Health Research 2010, civil servants are a group susceptible to the problem of overweight. Objective: To identify association between emotion and eating behavior and the incidence of overweight in civil servants at Ternate Municipality. Method: The study was observational with case control design involving 106 civil servants at Ternate Municipality comprising 53 cases and 53 controls. Emotion was assessed using questionnaire of Emotional Eating Scale (EES), assessment of eating behavior based on Dutch Eating Behavior Questionnaire and intake was assesses using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Data analysis was using chi square and logistic regression. Result: All three parameters of EES had no correlation with the incidence of overweight in civil servants (p>0.05). Only one of three parameters of eating behavior had significant correlation with weight increase in civil servants, i.e. restrained behavior (OR=15.5). There was significant correlation between emotional eating and eating behavior restrained. There was significant correlation between eating behavior and calorie intake with OR of each parameter was 6.8 for restrained, 2.7 for emotion, and 4.8 for external. The result of double logistic regression analysis showed that factors significantly correlated with weight increase were restrained eating behavior and calorie intake. Conclusion: There was a significant association between Restrained eating behavior and calorie intake with the incidence of overweight. But no relationship was found between emotional and the incidence of overweight.
Kata Kunci : Emosi, Perilaku Makan, kelebihan berat badan.