Propinsi Daknong terletak dipusat dataran tinggi Vietnam dan diperkirakan mengandung bauksit dalam tonase yang besar. Produksi bauksit dan alumina diharapkan dapat memperkuat pilar ekonomi negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami mineralogi, geokimia dari bauksit dan tonase bauksit secara akurat, cepat dan efektif dengan menggunakan metode geostastik dan dengan menggunakan perangkat lunak GS, ArcGIS di salah satu daerah propinsi Daknong. Geostastik menyediakan tools yang bersifat deskriptif seperti model variogram, pola spacial secara terus-menerus dan sampel kategoris untuk pertambangan bauksit. Berbagai teknik interpolasi kriging memanfaatkan korelasi spasial antara observasi untuk memprediksi nilai atribut di lokasi yang tidak tersampel, dengan menggunakan informasi yang terkait dengan salah satu atau beberapa atribut di lokasi sampel. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu sebanyak 367 lubang pemboran dan data pit (log geologi, data assay), 5 sampel batuan yang dilakukan analisis sayatan poles, 3 sampel bauksit untuk analisis SEM dan 4 sampel untuk analisis XRF dan batasan dari lokasi penelitian. Semua data digunakan untuk menginterpretasi mineralogi, geokimia host rock, bauksit dan dan menghitung tonasi bauksit. Hasil analisis menunjukkan bahwa batuan induk bauksit laterit di Provinsi Daknong adalah basalt olivin, komponen mineral dalam bauksit laterit sebagai berikut: gibsit gutit, tanah liat mineral, mineral karbonat, kuarsa dan ilmenit, limonit, kuarsa. Konstituen kimia rata-rata bauksit laterit adalah 51% Al2O3, 15% Fe2O3, 2.5% SiO2, 2.3% TiO2 dan LOI 27%. GS+ digunakan untuk menentukan model ketebalan variogram, nilai recovery, dan kadar bauksit sesuai dengan distribusi spasial secara lateritik pada daerah penelitian, menginterpolasi parameter parameter tersebut dengan menggunakan metode krigging serta memeriksa hasil dari interpolasi dengan menggunakan metode validasi lintas “leave one out”. Estimasi kesalahan antara nilai sebenarnya dan nilai perkiraan kurang dari 4%. Akhirnya, mengestimasi cadangan dari bauksit dan alumina pada studi area dengan menggunakan ArcGIS dengan nilai kadar 40% AL2O3, 7% SiO2 dan 25% nilai recovery memberi kita tonase bauksit adalah 6.797.466 ton dan tonase oksida aluminium 3.471.019 ton.

Daknong province located in central highland of Viet Nam where is predicted contains large tonnage of bauxite. Promote exploration and exploitation of bauxite and alumina production, Viet Nam will early development of the bauxite and alumina industry in Viet Nam as an opportunity to build more pillars for the country economy. The purposes of this study are to understand mineralogy, geochemistry of bauxite and calculating bauxite tonnage accurately, quickly and effectively by applying geostatistics methods and using software GS+, ArcGIS in a small area in Daknong province. Geostatistics provides descriptive tools such as variogram model, the spatial pattern of continuous and categorical samples for bauxite mining. Various interpolation kriging techniques capitalize on the spatial correlation between observations to predict attribute values at unsampled locations by using information related to one or several attributes at sampled locations. The data which are collected in this research include 367 hole and pit data (geological logs, assay data), 5 rock samples for thin section analysis, 3 bauxite samples for SEM analysis and 4 samples for XRF analysis and boundary of study area. All data are used to interpret mineralogy, geochemistry of host rock, bauxite and calculating bauxite tonnage. The result of analysis shows that the host rock of lateritic bauxite in Daknong Province is olivine basalt, the mineral component in lateritic bauxite as follow: gibbsite, goethite, clay minerals, carbonate minerals, quartz and ilmenite, limonite, quartz. The average chemical constituents of lateritic bauxite are 51% Al2O3, 15% Fe2O3, 2.5% SiO2, 2.3% TiO2 and LOI 27%. Using GS+ software to determine the variogram model of thickness, recovery value and grade of bauxite in accordance with the spatial distribution rule of lateritic bauxite in the study area and interpolate parameters by kriging method and check the performances of the interpolation methods by “leave one out” cross validation, the error estimation between true value and estimate value are less than 4%. Finally, estimate the reserves of bauxite and alumina in the study area by using ArcGis with cut off grade of 40% Al2O3, 7% SiO2 and 25% recovery value give us the tonnage of bauxite are 6,797,466 tons and the tonnage of aluminum oxide are 3,471,019 tons.

Kata Kunci : geology, geostatistics, bauxite, laterite, gibbsite, basalt, GS+, ArcGIS.