Penelitian ini berhubungan dengan klitik pronomina dalam bahasa Indonesia. Klitik pronomina ialah pronomina yang berbentuk klitik karena secara fonologis terikat pada bentuk lain. Semua pronomina yang tergolong menjadi klitik berasal dari bentuk klitik pronomina persona. Dengan adanya bentuk pronomina yang berupa klitik, variasi bentuk pronomina dalam bahasa Indonesia semakin banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk apa saja yang termasuk klitik pronomina. Klasifikasi ini cukup penting untuk melihat apakah bentuk-bentuk yang selama ini dianggap terikat, memang benar merupakan bentuk yang terikat. Kemudian, kepada bentuk-bentuk apa saja klitik pronomina ini melekat karena tidak semua bentuk dan kategori kata dapat dilekati oleh klitik pronomina. Setelah diketahui distribusi pelekatannya, kemudian dikemukakan pula fungsi dan makna klitik pronomina. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif karena berusaha memerikan fenomena lingual tertentu yang bertalian dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan didapatkan dari hasil refleksi penulis sebagai penutur bahasa Indonesia aktif, dan untuk melengkapinya digunakan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis terhadap data tersebut sesuai dengan permasalahan yang difokuskan. Hasil penelitian dalam tesis ini menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga buah suku kata yang menjadi klitik pronomina, yakni ku, mu, dan nya dengan ku- sebagai proklitik, dan -ku, -mu, serta -nya sebagai enklitik. Mengenai distribusinya, diketahui proklitik hanya melekat ke verba atau kategori lain yang telah diderivasikan menjadi verba dengan beberapa proses derivasi. Sementara itu, enklitik melekat pada verba transitif serta pada nomina. Kemungkinan karena intensitas pemakaiannya yang tinggi, klitik pronomina mempunyai bermacam-macam fungsi dan makna. Adapun perubahan dari pronomina menjadi afiks dapat diketahui dengan melihat bukti bahwa -nya yang mempunyai banyak variasi pemakaian, baik sebagai klitik, afiks, maupun partikel pentopik, serta di- yang kemudian sepenuhnya dijadikan prefiks pasif.

This study deals with clitic pronoun in Bahasa Indonesia. Clitic pronoun is pronoun which is a clitic since it is phonologically bound to another form. All pronouns which included as clitics come from personal clitic pronoun. By having pronoun in the form of clitic, pronouns in Bahasa Indonesia become varies. The study aims at classifying what forms are included as clitic pronouns. This classification is crucial to see whether the bound forms is truly a bound form. Afterwards, to what form the clitic will be attached for there is a consideration that not all form and categories can be attached by clitic pronoun. After the distribution of attachment is identified, it is also prominent to depict the function and meaning of clitic pronoun. This study is a descriptive qualitative study because it attempts to describe certain linguistic phenomena related to the object of the study. The data is collected and gained from the researcher‟s reflection as the active native speaker of Bahasa Indonesia, and to complete the analysis, the data is also collected from various sources. After the data has been collected, the analysis is undertaken, based on the problems have been proposed. The results of the study show that there are only three syllables which are included as clitic pronouns; they are ku, mu, nya and ku- as the proclitic, and -ku, -mu and -nya as the enclitic. Regarding the distribution, proclitic attaches to verb or other categories derived into verb through some derivation processes. Meanwhile, enclitics attach to transitive verbs and nouns. Because they have high frequency of use, clitic pronouns have various functions and meanings. As for the change of pronoun into affix, it can be recognized by seeing the evidences that -nya has various uses, as clitic, affix, and even as topic marker, and di- which is finally used as passive prefix.

Kata Kunci : Klitik Pronomina, proklitik, enklitik, afiks, bahasa Indonesia, -nya.