Laporkan Masalah

EKSISTENSI KEPEMIMPINAN ONDOAFI/ONDOFOLO DALAM KEPEMIMPINAN FORMAL PADA MASYARAKAT ADAT SUKU SENTANI DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA

Yudith N. A Karetji, Prof. Dr. Warsito Utomo

2011 | Tesis | S2 Manajemen dan Kebijakan Publik

Papua merupakan salah satu propinsi dikawasan Indonesia timur yang dianugerahi oleh kelimpahan sumber daya alam maupun sumber daya budaya,hal ini tidak terlepas dari banyaknya suku yang berada di Papua. Wilayah kabupaten Jayapura sampai saat ini masih tetap memelihara struktur pemerintah ondoafi/ondofolo yang sampai saat sekarang hal tersebut. Keberadaan Ondoafi/Ondofolo dilihat dari sejarah kepemimpinannya sudah terbentuk dan ada sejak jaman dahulu sebelum keberadaan kepemimpinan formal. Keberadaan ondoafi/ondofolo merupakan suatu pengakuan secara tidak langsung tentang sistem kepemimpinan yang ada dalam kehidupan masyarakat Papua khususnya masyarakat adat suku Sentani. Kepemimpinan formal yang masuk dalam kehidupan masyarakat suku Sentani belum dapat menggeserkan keberadaan kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo. Untuk mengetahui eksistensi dan kekuasaan kepemimpinan non formal maka penulis mengangkat permasalahan ini dengan menggunakan metode kualitatif untuk melihat fenomena yang terjadi dalam masyakat adat suku Sentani dimana keberadaan sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki oleh Ondoafi/Ondofolo dapat membantu kepemerintahan formal dalam melaksanakan proses pembangunan. Eksistensi merupakan wujud keberadaan yang tampak, hal ini merupakan respon akan hadirnya seseorang. Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi pengikut bukan dengan paksaan dan kemampuan tersebut erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dari para anggotanya. Selain dari keberadaan kekuasaan juga sangat mempengaruhi kepemimpinan seseorang, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat adat suku Sentani. Eksistensi kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo dapat dilihat dalam kapasitas Ondoafi menurut UU No.21 tahun 2001, selain itu sistem kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo yang terdapat dalam masyarakat adat Sentani merupakan kepemimpinan yang didapatkan berdasarkan hak waris, kemampuan sumber daya dan memiliki kemampuan komunikasi dengan masyarakat. Eksistensi Ondoafi/Ondofolo dapat dilihat dari setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik serta partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan di daerah kekuasaannya. Kekuasaan Ondoafi/Ondofolo telah ada sejak jaman dahulu, hal ini dapat tercermin dalam sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki oleh Ondoafi/Ondofolo. Pemerintah formal tidak dapat lepas dari pemerintahan non formal dalam hal ini Ondoafi/Ondofolo, dimana setiap pengambilan kebijakan yang dikeluarkan harus melibatkan Ondoafi/Ondofolo. Banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah formal menyangkut dengan permasalahan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan, maka pemimpin formal melibatkan Ondoafi/Ondofolo sebagai mitra kerja. Keberadaan Ondoafi/Ondofolo menjadi mitra kepemimpinan formal merupakan suatu wujud pengakuan bahwa peran kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo masih tetap ada dan itu merupakan suatu hasil temuan dilapangan sehingga rekomendasi yang penulis berikan adalah pengakuan tentang keberadaan Ondoafi/Ondofolo harus dieksplisitkan dalam suatu peraturan serta selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan-kebijakan yang menyangkut dengan pembangunan di lokasi kepemimpinannya sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama oleh kepemimpinan formal dan juga informal.

Papua is one of the provinces in east Indonesia with huge natural resources in addition to its cultural resouces that is inseparable of the presence of many tribes in Papua. The territory of Jayapura district still has its own traditional government structure of Ondoafi/Ondofolo. The presence of the Ondoafi/Ondofolo hasl long been existing before the introduction of fromal leadership. The presence of the Ondoafi/Ondofolo represents indirect recognition of the local people of Papua, especially the custom peopole of Sentani tribe. The formal leadership introduced in the life of Sentani tribes has not been able to shift the presence of the Ondoafi/Ondofolo. The study used qualitative method to examine the phenomena of Sentani tribe in which the sources of Ondoafi/Ondofolo power in order to help formal government imlement government program. Existence means the tangible presence as clearli observed in the respose of the presence of others. Leadership is the ability to influence followers to voluntarily achieve certain objective. Additionally, the power also influences individuals as taking place in the custom people of Sentani tribe.The existence of Ondoafi/Ondofolo leadership is seen in teh capacity of the Ondoafi as stated in the Act No. 21 of 2001 in which the Ondoafi/Ondovolo is acknowlged by the custom people of Sentani. It represent a inheried-power leadership. It is seen in the decision making in settling the conflict and the participation of the local people in the implementation of the development program in his territory. The Ondoafi/Ondofolo has long been existing as reflected in the sources of his power. Formal government is inseparable of the non-formal government of Ondoafi/Ondofolo in which the decision making must involve the Ondoafi/Ondofolo. There are many problems that have not been solved by formal government related to the empowerment of the local people and developemnt. Therefore, the formal leadership must involve Ondoafi/Ondofolo as working partner. The presence of the Ondoafi/Ondofolo as the working partner of the formal leadership becomes teh manivestation of the recognition that the role of the Ondoafi/Ondofolo remains to be important and it is the finding of the study and the recommendation of the study is that the formal government explicitely recognize the existence of the Ondoafi/Ondofolo and must be involved in the decision making related to the development program in his terriotory in order to meet the common objectives of formal and informal government.

Kata Kunci : Eksistensi, Kepemimpinan, Kekuasaan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.