Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Industri Pakaian Jadi di Indonesia
Nurimansyah, S.Kom., Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D.
2012 | Tesis | S2 Magister ManajemenPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan rantai nilai (value chain) industri pakaian jadi di Indonesia; menggambarkan aktivitas-aktivitas yang harus diperhatikan dalam rantai nilai (value chain) industri pakaian jadi di Indonesia; dan menjelaskan keunggulan dan kelemahan rantai nilai (value chain) industri pakaian jadi di Indonesia. Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar (basic research) dengan pendekatan kualitatif untuk pengumpulan dan analisa data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap tujuh “informan†yang terlibat secara langsung dan mengetahui seluk beluk rantai nilai pakaian jadi di Indonesia, yaitu empat perusahaan, dua lembaga pemerintah dan asosiasi pertekstilan. Model analisis data yang digunakan adalah metode perbandingan tetap (constant comparative method) dengan tahapan analisis sebagai berikut : reduksi, kategorisasi, sintesisasi dan terakhir menyusun hipotesis kerja. Berdasarkan kerangka kerja konseptual awal yang diajukan, maka hasil penelitian ini adalah terdapat penyesuaian dengan penambahan dua komponen dalam rantai nilai yaitu pemasaran dan quality control (QC) bahan baku, di samping itu mulai dari proses memotong, menjahit, pemeriksaan jahitan, pemasangan label dan mengemas terdapat QC ditiap lininya. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa yang harus menjadi fokus utama pada rantai nilai pakaian jadi di Indonesia adalah pembuatan sampel, ketepatan waktu pasokan bahan baku (termasuk aksesoris), kualitas making dan trimming serta ketepatan waktu pengiriman. Keunggulan rantai nilai pakaian jadi di Indonesia adalah dari segi kualitas, hal ini dapat terjadi oleh karena adanya QC di tiap lini produksi, sementara kelemahannya adalah kurangnya nilai tambah yang disebabkan oleh tingginya intervensi dari pembeli (perusahaan besar) dan ketergantungan terhadap impor bahan baku.
This study aims to describe a garment industry value chain in Indonesia; to describe the focus activities which should be considered on garment industry value chain in Indonesia; to explain the advantage and the weakness of garment industry value chain in Indonesia. Based on the purpose of this study, basic research with qualitative approach was selected for the collection and analysis of data. Data collection techniques performed by in-depth interviews with seven informants who directly involved and know the problems of the garment industry in Indonesia. There are four companies, two government institution and Indonesian textile association. Using Analisis model constant comparative method, step analisis is reduction, category, sintesisation and last step is the formulate hipotesis. Based on preliminary conceptual framework, the result of this study is finding two added components on garment value chain in Indonesia, there are marketing and raw material quality control, beside that on cutting, sewing, trimming, labeling and packaging process has quality control. From the results, this study concluded that the value chain activities should be considered on garment industry in Indonesia are sample making, time schedule of raw material, making and trimming quality and shipping time schedule. The advantage of garment industry value chain in Indonesia is product quality, this case will be happen because all of production activity has quality control. The weakness of garment industry value chain in Indonesia are low value added because high buyer intervention and dependency on import of raw material.
Kata Kunci : penelitian kualitatif, analisis rantai nilai, rantai nilai pakaian jadi, Indonesia.