Laporkan Masalah

Aktivitas anti-inflamasi kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) :: Kajian kilinis dan laboratoris pengaruhnya terhadap respon inflamasi di dalam cairan sinovia sendi osteoartritis

KERTIA, Nyoman, Promotor Prof. dr. H. Ahmad Husain Asdie, SpPD-KEMD

2009 | Disertasi |

Prevalensi osteoartritis (OA) di masyarakat tergolong tinggi dan penyakit ini merupakan penyebab ketidakmampuan fisik terbesar kedua di dunia. Osteoartritis menyebabkan penurunan produktivitas yang besar serta memerlukan biaya yang banyak dalam penanganannya. Rasa nyeri sendi setiap saat menghantui penderita dengan penyakit OA. Pada penyakit OA terjadi proses degenerasi dan inflamasi sendi. Secara umum penderita OA sepanjang hidupnya memerlukan pengobatan khususnya obat anti-inflamasi karena belum ada obat yang menyembuhkannya dan penyakit ini berlangsung kronik. Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) paling banyak diresepkan oleh dokter di seluruh dunia khususnya untuk pengobatan kelainan muskuloskeletal termasuk OA. Obat sejenis ini hanya mampu menekan inflamasi dan nyeri namun tidak mampu menghambat perjalanan penyakit OA. Beberapa OAINS yang diperlukan untuk menekan gejala klinis OA ternyata toksik terhadap kondrosit sehingga memperburuk penyakit itu sendiri. Secara umum OAINS mempunyai efek samping yang cukup banyak khususnya pada saluran cerna, dapat juga mengganggu fungsi hati, ginjal, sumsum tulang dan sistem kardiovaskuler. Hal ini akan menambah biaya dan mengurangi kualitas hidup pasien tersebut. Kurkuminoid adalah metabolit sekunder yang terdapat di dalam rimpang kunyit dan temulawak, yaitu jenis kurkuma yang telah dimanfaatkan masyarakat sebagai bumbu dan komponen jamu. Khasiatnya beraneka ragam sehingga dapat dipergunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit reumatik. Aktivitas anti-inflamasi kurkumin melalui tiga jalur yaitu menekan aktivitas enzim sikloksigenase (COX), enzim lipoksigenase dan sebagai penangkal radikal bebas. Dua jalur yang paling berperan dalam proses inflamasi sendi adalah jalur sikloksigenase dan aktivitas radikal bebas. Berbagai jenis sel terlibat dalam proses inflamasi, diantaranya adalah monosit yang merupakan salah satu jenis sel mononuklear. Monosit memegang peran penting dalam memulai proses inflamasi dan eliminasi antigen. Dua mediator penting yang dihasilkan monosit dalam mengawali proses inflamasi dan eliminasi antigen adalah enzim sikloksigenase-2 (COX-2) dan reactive oxygen intermediates (ROI). Sampai saat ini belum diketahui pengaruh pemberian kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit terhadap aktivitas monosit cairan sinovia untuk mensekresikan COX-2 dan ROI, angka leukosit dan kadar malondialdehida (MDA) cairan sinovia serta rasa nyeri sendi OA. Sebagai pembanding dalam mengamati aktivitas antiinflamasi kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit ini dipergunakan natrium diklofenak.Natrium diklofenak adalah salah satu OAINS yang tergolong preferentially COX inhibitor yang banyak diresepkan.Penelitian ini dilakukan dengan desain prospective randomized open end blinded evaluation (PROBE). Sebanyak 80 pasien osteoartritis lutut diikutkan dalam penelitian (39 pasien diberikan kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit 3x30 mg sehari selama 28 hari dan 41 pasien mendapat terapi natrium diklofenak 3x25 mg sehari selama 28 hari). Sebelum dan sesudah terapi dinilai beratnya nyeri sendi dengan visual analogue scale (VAS),diperiksa cairan sinovia untuk membandingkan kemampuan kedua obat sebagai antixvii inflamasi. Hal-hal yang dialami subjek selama penelitian yaitu keluhan kepala, keluhan dada, keluhan saluran cerna dan keluhan saluran kemih juga dianalisis. Sebagai data tambahan juga diperiksa darah, urine dan feses untuk menilai keamanan obat.Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut: Perubahan variabel sebelum dan sesudah pemberian urkuminoid masing-masing adalah: sekresi COX-2 monosit cairan sinovia 1,84±0,37 menjadi 1,15±0,28 (p<0,001), sekresi ROI monosit cairan sinovia 2,23±0,22 menjadi ,76±0,30 (p<0,001), angka leukosit cairan sinovia 1373,53±597,15 /mm3 menjadi 1199,27±604,23 /mm3 (p<0,001), kadar MDA cairan sinovia 1,26±1,13 u.mol/ml menjadi 0,63±0,46 u.mol/ml (p<0,001), sekor VAS 54,62±25,25 mm menjadi 20,85±19,57 mm (p<0,001). Perubahan variabel sebelum dan sesudah pemberian natrium diklofenak masing-masing adalah: sekresi COX-2 monosit cairan sinovia 1,79± 0,38 menjadi 1,12±0,27 (p<0,001), sekresi ROI monosit cairan sinovia 2,21± 0,20 menjadi 0,75±0,32 (p<0,001), angka leukosit cairan sinovia 1257,69±628,36 /mm3 menjadi 1093,59±633,88 /mm3 (p<0,001), kadar MDA cairan sinovia 1,01±0,93 mol/ml menjadi 0,57±0,14 u.mol/ml (p<0,001), sekor VAS 51,39±24,26 mm menjadi 21,85±16,83 mm (p<0,001). Penurunan sekresi COX-2 oleh monosit cairan sinovia pada terapi kurkuminoid dan natrium diklofenak masing-masing adalah 0,70±0,51 dan 0,67±0,45 (p=0,89). Penurunan sekresi ROI oleh monosit cairan sinovia pada terapi kurkuminoid dan natrium diklofenak masing-masing adalah 1,48±0,44 dan 1,46±0,42 (p=0,92). Penurunan angka leukosit cairan sinovia pada terapi urkuminoid dan natrium diklofenak masing-masing adalah 174,27±78,93 /mm3 dan 164,10±50,91 /mm3 (p=0,52).Penurunan kadar MDA cairan sinovia pada terapi kurkuminoid dan natrium diklofenak masing-masing adalah 0,63±0,43 u.mol/ml dan 0,44±0,87 u.mol/ml (p=0,29). Penurunan sekor VAS pada terapi kurkuminoid dan natrium diklofenak masing-masing adalah 33,76±21,73 mm dan 29,54± 21,57 mm (p=0,23). Nilai number needed to be treated (NNT) untuk penurunan sekresi COX-2 adalah 9, penurunan sekresi ROI adalah 9,penurunan angka leukosit cairan sinovia adalah 143, penurunan kadar MDA cairan sinovia adalah 72 dan penurunan sekor VAS adalah 17. Tidak ada perbedaan yang bermakna mengenai pengalaman subjek selama penelitian pada kedua kelompok perlakuan baik keluhan kepala, keluhan dada, keluhan saluran cerna maupun keluhan saluran kemih. Nilai number needed to harm (NNH) untuk nyeri kepala adalah 500, berdebar-debar adalah 42,sesak nafas adalah 42, mual adalah 21, diare adalah 42 dan keluhan berkemih adalah 500.Hasil analisis keamanan obat ditampilkan pada Lampiran 5 dari disertasi ini. Simpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit 3x30 mg perhari secara bermakna menekan aktivitas monosit cairan sinovia untuk mensekresikan COX-2 dan ROI, mengurangi angka leukosit dan kadar MDA cairan sinovia serta mengurangi rasa nyeri sendi OA, dengan kemampuan yang tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan terapi natrium diklofenak 3x25 mg perhari. Tidak ada perbedaan yang bermakna mengenai pengalaman subjek selama penelitian pada kedua kelompok perlakuan baik keluhan kepala, keluhan dada, keluhan saluran cerna maupun keluhan saluran kemih.

The prevalence of osteoarthritis (OA) in the community is high. This disease is the second common cause of physical disability in the world. Osteoarthritis can cause great reduction of productivity and need a high cost for the treatment. Patients with OA are haunted by joint pain. In OA there are degeneration process and joint inflammation. In general, patients with OA need a life long treatment, especially the anti inflammatory drug.There were no cure for this disease and this disease had chronic progression. Non steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) were the most common drug given worldwide,especially for musculoskeletal diseases, including OA. This type of drug can only reduce inflammation and pain, but cannot inhibit the natural history of OA. Several NSAIDs needed in reducing OA clinical symptom are known toxic for chondrocyte, that can worsen the progression of the disease. In general, NSAIDs have many side effects, especially in gastrointestinal tract. It may also disturb kidney, bone marrow, liver function, and cardiovascular system. All these side effects can increase treatment cost and reduce patient’s quality of life. Curcuminoid is a secondary metabolite found in Curcuma domestica and Curcuma xantorrhyza the type of curcuma that people commonly use as spices and a component of herbal medicine. It has various benefits that can be used to treat various diseases, including rheumatic disease. The anti-inflammatory mechanism of curcumin is through three pathways: suppresses cyclo-oxygenase (COX) enzyme activity,suppresses lipo-oxygenase enzyme activity and play a role as free radical scavenger. Two pathways that play the main role in joint inflammation process are COX pathway and free radical activity pathway. Many types of cells are involved in inflammatory process.Monocytes, a type of mononuclear cell play a significant role in initiating the inflammatory process and antigen elimination. Two important mediators produced by monocyte are COX-2 enzyme and reactive oxygen intermediates (ROI). Until this time, the influence of curcuminoid from Curcuma domestica Val. extract to COX-2 and ROI secretion by synovial fluid monocyte, leucocyte count, malondialdehyde (MDA) level and joint pain score have not known yet. Diclofenac sodium is one type of NSAIDs grouped in preferentially COX inhibitor, which is often prescribed by doctor, used to compare the antiinflammatory effect of curcuminoid from Curcuma domestica Val.The design of this study was prospective randomized open end blinded evaluation (PROBE), including 80 patients suffering from knee osteoarthritis (39 patients got 30 mg three times daily of curcuminoid from Curcuma domestica Val. extract for 28 days and 41 patients got 25 mg three times daily of diclofenac sodium for 28 days). The severity of pain was assessed by visual analogue scale (VAS) before and after treatment. Synovial fluid analysis was done in order to compare the anti-inflammatory potency between both drugs.Everything happened in the patients during the study were also noted. As added data the blood, urine and feces were examined to assess the side effect of medication. Everything happened in the patients during the study were also noted.xix The results were as follow: Changes of variables before and after administration of curcuminoid were: COX-2 secretion by synovial fluid monocytes 1.84±0.37 became 1.15±0.28 respectively (p<0.001), ROI secretion by synovial fluid monocytes 2.23±0.22 became 0.76±0.30 respectively (p<0.001), synovial fluid leucocyte count 1373.53±597.15 /mm3 became 1199.27±604.23 /mm3 respectively (p<0.001), synovial fluid MDA level 1.26±1.13 u.mol/ml became 0.63±0.46 u.mol/ml respectively (p<0.001), VAS score 54.62±25.25 mm became 20.85±19.57 mm respectively (p<0001). Changes of variables before and after administration of diclofenac sodium were: COX-2 secretion by synovial fluid monocytes 1.79± 0.38 became 1.12±0.27 respectively (p<0.001), ROI secretion by synovial fluid monocytes 2.21± 0.20 became 0.75±0.32 respectively (p<0.001), synovial fluid leucocyte count 1257.69±628.36 /mm3 became 1093.59±633.88 /mm3 respectively (p<0.001), synovial fluid MDA level 1.01±0.93 u.mol/ml became 0.57±0.14 u.mol/ml respectively (p<0.001), VAS score 51.39±24.26 mm became 21.85±16.83 mm respectively (p<0001). The reduction of COX-2 secretion by synovial fluid monocytes in curcuminoid and diclofenac treatments were 0.70±0.51 and 0.67±0.45 respectively (p=0.89). The reduction of ROI secretion by synovial fluid monocytes in curcuminoid and diclofenac treatments were 1.48±0.44 and 1.46±0.42 respectively (p=0.92). The reduction of synovial fluid leucocytes count in curcuminoid and diclofenac treatments were 174.27±78.93 and 164.10±50.91 respectively (p=0.52). The reduction of synovial fluid MDA level in curcuminoid and diclofenac treatments were 0.63±0.43 and 0.44±0.87 respectively (p=0.29). The reduction of VAS score in curcuminoid and diclofenac treatments were 33.76±21.73 and 29.54±21.57 respectively (p=0.23). Number needed to be treated for COX-2 secretion was 9, for ROI secretion was 9, for the reduction of synovial fluid leucocyte count was 143, for the reduction of synovial fluid MDA level was 72 and for the reduction of VAS score was 17. There was no significant difference of subjective experience during the study in both treatment groups, either head, chest, gastrointestinal tract or urinary tract complaints. Number needed to harm for headache was 500, for palpitation was 42, for dyspneu was 42, for nausea was 21, for diarrhea was 42, and for urinary complain was 500. The safety analysis of both drugs is prepared in index 5 of this dissertation.In conclusion, administration of 30 mg three times daily of curcuminoid from Curcuma domestica Val. extract significantly reduce the secretion of COX-2 and ROI by synovial fluid monocytes, leucocyte count, MDA level and joint pain score, while no significant difference compared to 25 mg three times daily of diclofenac sodium treatment.There was no significant difference in subjective experience during the study in both groups, either on head, chest, gastrointestinal tract or urinary tract complaints

Kata Kunci : Kurkuminoid,Osteoartritis,Visual analogue scale (VAS)


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.