Laporkan Masalah

Evaluasi mutu pelayanan Instalasi laboratorium RSU Kasih Ibu Surakarta

CAHYANI, Irveta Kania, dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH.,DrPH

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manaj. Rumah Sakit)

Latar belakang : Instalasi Laboratorium RSU Kasih Ibu Surakarta sebagai salah satu sarana penunjang diagnostik, memberikan kontribusi penghasilan rumah sakit terbesar ketiga setelah instalasi rawat inap dan instalasi farmasi. Permintaan pemeriksaan laboratorium yang berasal dari pasien rawat jalan dirasakan masih rendah dan dijumpai beberapa keluhan terhadap mutu hasil pemeriksaan laboratorium. Salah satu upaya peningkatan mutu yang dilakukan oleh instalasi laboratorium klinik RSU Kasih Ibu Surakarta adalah dengan pemantapan mutu internal dan eksternal, dimana hasil pemantapan mutu eksternal belum seluruhnya baik, sehingga perlu pelaksanaan pemantapan mutu internal yang baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan instalasi laboratorium RSU Kasih Ibu Surakarta ditinjau dari pelaksanaan pemantapan mutu internal. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan data sekunder. Hasil dan pembahasan : Persentase pencapaian pemantapan mutu internal tahap pra analitik sebesar 79,6 %, tahap analitik 83,7 % dan tahap pasca analitik 82,8 %. Hasil pemantapan mutu eksternal termasuk kriteria baik. Evaluasi mutu pelayanan laboratorium tahap pra analitik dengan menggunakan indikator mutu ketidaklengkapan identifikasi spesimen sebesar 5,2% dan ketidaklayakan spesimen sebesar 0,6 %. Evaluasi mutu pelayanan laboratorium pada tahap analitik berupa indikator mutu kesalahan hasil pemeriksaan sebesar 0,5 % dan pada tahap pasca analitik berupa indikator mutu kesalahan pelaporan hasil pemeriksaan sebesar 0,9 %. Berdasarkan standar Six Sigma, hasil indikator mutu ini sudah memadai untuk standar suatu proses pelayanan konsumen, kecuali angka kesalahan identifikasi spesimen yang masih memperlukan perbaikan untuk memenuhi standar. Kesimpulan dan saran : Pelaksanaan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal termasuk kriteria baik, tetapi masih perlu perbaikan pada beberapa aspek yaitu aspek persiapan pasien, identifikasi spesimen, pengujian ketelitian dan ketepatan serta pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium. Dalam upaya meningkatkan pemantapan mutu internal, perlu dibentuk sistem manajemen mutu yang sistematik dan komprehensif.

Background: Laboratory Installation of Kasih Ibu Hospital, Surakarta as one of diagnostic support facilities gives the third greatest contribution to the hospital after inpatient and pharmacy installation. Demand for laboratory examination from outpatients is still relatively low and there are some complaints about the quality of laboratory examination results. An effort to improve quality made by clinical laboratory installation of Kasih Ibu Hospital Surakarta is assuring internal and external quality, whereby the result of external quality assurance is not entirely good so that it is necessary to implement good internal quality assurance. Objective: The objective of the study was to evaluate the quality of laboratory installation service of Kasih Ibu Hospital Surakarta from aspect of internal quality assurance implementation. Method: This was a descriptive quantitative study with case study design. Data were obtained from observation and secondary data. Result and discussion : The percentage of internal quality assurance during pre analytical phases was 79.6%, analytical phase was 83.7%, and post analytical phase was 82.8%. The result of evaluation on laboratory service quality during pre analytical phase using quality indicator of inaccuracy specimen identification rate was 5.2% and of number of unacceptable specimen was 0.6%. The result of evaluation on laboratory service quality during analytical phase using quality indicator of laboratory testing error was 0.5% and during post analytical phase using quality indicator of laboratory reporting error was 0.9%. According to Six Sigma standard, the result of these quality indicators was adequate for the standard of consumer service operation; except in inaccuracy specimen identification rate the standard had not been met. Conclusion and suggestion : The implementation of internal quality assurance and external quality assurance belonged to good criteria. However, some improvements were still required on aspects of preparedness of the patient, specimen identification, precision and accuracy test and the recording of laboratory examination result. In order to do improve the internal quality assurance, it was necessary

Kata Kunci : Instalasi Laboratorium, Kualitas Layanan, quality assurance, quality of service, quality indicators, clinical laboratory.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.