Laporkan Masalah

Pengaruh pemanfaatan lingkungan obyek wisata Candi Borobudur terhadap ekonomi masyarakat di sekitarnya

SUBARI, Dr. R. Rijanta, M.Sc

2007 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan (Magister Pengelolaan Lingkunga

Candi Borobudur merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Magelang yang telah banyak memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kontribusi pariwisata Borobudur yang besar terhadap PAD Pemerintah Kabupaten Magelang ternyata belum diikuti pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Daerah ini masih memiliki permasalahan dengan kemiskinan dan pengangguran.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan obyek wisata Candi Borobudur terhadap ekonomi masyarakat di sekitarnya, mengetahui dukungan lingkungan obyek wisata candi Borobudur terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, dan memberikan alternatif strategi pengelolaan lingkungan obyek wisata candi Borobudur yang berbasis masyarakat dan kondusif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, data primer diperoleh dengan wawancara dengan para pelaku ekonomi pada zona 1, 2, dan 3 masing-masing 65 responden, data sekunder diperoleh dari beberapa instansi yang ada. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan metode quota. Data yang ada dianalisis dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara makro kegiatan pariwisata di lingkungan obyek wisata candi Borobudur memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Borobudur yaitu 12,77% dan pendapatan bagi Kabupaten Magelang rata-rata 15 milyar setahun, namun secara mikro belum diikuti oleh tingkat kesejahteraan masyarakatnya, angka kemiskinan di Kecamatan Borobudur mencapai 61,78%. Pengaruh lingkungan obyek wisata candi Borobudur terhadap pendapatan para pelaku ekonomi pada zona 1 lebih baik jika dibandingkan dengan di zona 2 maupun zona 3. Pelaku ekonomi di zona 1 sebanyak 58,9% berpenghasilan di atas UMR, untuk zona 2 dan 3 sebesar 47,3% dan 54%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingkat persaingan, dukungan organisasi, dan ruang gerak para pelaku pada masing-masing zona.Dukungan pengelola di lingkungan obyek wisata candi Borobudur masih sangat kurang, hal ini dikarenakan persepsi antara masyarakat dan pengelola yang kurang baik, tidak ada kerjasama, dan komunikasi yang baik antara keduanya. Penataan ruang dan penertiban para pedagang merupakan hal mendesak untuk segera dilakukan demi kebaikan obyek wisata candi Borobudur. Pengelolaan obyek wisata candi Borobudur harus melibatkan masyarakat dalam rangka pencapaian untuk memberikan porsi terbesar keuntungan dari kegiatan pariwisata di lingkungan obyek wisata candi Borobudur kepada masyarakat.

Borobudur Temple is one of tourist objects in Magelang Regency which has given many contributions for the origin income of the region (Pendapatan Asli Daerah / PAD). In fact, the big contributions of Borobudur tourism for PAD of Magelang Regency Government is not followed by the significance influence toward the prosperity of the society. This region still has problems with poverty and unemployment. This research was aimed at knowing the influence of exploiting the environment of tourist object toward the economic level of the society in Borobudur temple, knowing the support from the environment in Borobudur temple toward the poor to increase their prosperity, and giving some alternative strategies about the management of the environment of Borobudur temple which is based on the society and conducive for increasing the prosperity of the poor. The data was collected from any sources; the primary data was obtained by doing interviews with the economic doers in zone 1, 2, and 3 with respondents of each zone were 65 people. Secondary data was obtained from some institutions. The data was then analyzed with the qualitative and quantitative analyses. The research finding indicated that in macroeconomics, the tourism activity in the area of Borobudur temple caused a high economic growth in of Borobudur subdistrict is 12,77 percent and income for Magelang Regency is 15 milliard. However, in microeconomics, it was not followed by the prosperity rising of the society. The influence of Borobudur tourism toward the income of the economic doers in zone 1 was better than those in zone 2 and 3. economic doers in zone 1 is amount 58,9 percent income higher UMR, economic doers in zone 1 and 2 is 47,3 percent and 54 percent. This was caused by some factors; they were the competition level, support from the organization, and the space for the economic doers in each zone. Support from the management of Borobudur temple was still inadequate. This was caused by the lack of perception between the society and management. There was also no good teamwork and communication between them. The layout and control of the traders were two urgent things to be solved for the sake of the Borobudur temple’s benefit. The management of Borobudur temple should involve the society in achieving and giving the biggest portion of the tourism activity in Borobudur temple to the society.

Kata Kunci : Lingkungan Obyek Wisata,Ekonomi Masyarakat,Candi Borobudur, the environment of tourist object, the economic of the society, Borobudur temple


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.