Areal pencadangan HTI di Kabupaten Ketapang khususnya di DAS Durian Sebatang dan sekitarnya dalam keadaan kritis dilihat dari produktifitas lahan dan kondisi hidrologisnya, sehingga perlu segera dilakukan konservasi lahan secara vegetatif. Salah satu upaya untuk mensinergikan kepentingan konservasi dan ekonomi, adalah melakukan rehabilitasi lahan kritis dengan Hutan Tanaman Industri (HTI) pada daerah tersebut. Sistem pada HTI dapat diatur untuk mengendalikan laju erosi. Tujuan penelitian ini adalah memperkirakan laju erosi saat ini dan perubahan laju erosi pada pertanaman HTI jenis tanaman Acacia sp rotasi tanam 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun dan 8 tahun selama rentang waktu kajian 11 tahun. Penelitian ini menggunakan program GIS Arcview versi 3,3 dalam pembuatan peta unit lahan, yang merupakan dasar perhitungan erosi. Perhitungan perkiraan erosi menggunakan metode Modified USLE (Snyder,1989), dimana faktor yang mempengaruhi jumlah erosi adalah Erosivitas Hujan (R), Erodibilitas Tanah (K), Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) dan Faktor Konservasi Tanah dan sistim Pertanaman (VM). Hasil penelitian menunjukan bahwa laju erosi pada kondisi eksisting adalah 1,24 mm/tahun, termasuk dalam klasifikasi tingkat bahaya erosi ringan, dibawah Batas Toleransi Erosi yang diperkenankan (2 mm/tahun). Sedangkan laju erosi pada rotasi tanam 5, 6, 7 dan 8 tahun selama rentang waktu 11 tahun pertama pembangunan HTI, berkisar antara 0,91 mm/tahun hingga 2,66 mm/tahun, termasuk dalam tingkat bahaya erosi sangat ringan hingga berat. Laju erosi rata-rata terkecil terjadi pada rotasi tanam 7 tahun disusul 8, 6 dan 5 tahun. Pada siklus pertama, laju erosi semua rotasi melebihi jumlah erosi eksisting karena kegiatan pembukaan lahan. Pada siklus selanjutnya menunjukkan penurunan hingga dibawah kondisi eksisting, dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman pada areal konservasi. Laju erosi pada Pembangunan HTI dapat ditekan bila dilakukan pengaturan tata lahan yang juga mempertimbangkan jenis tanah. Rotasi tanam HTI yang layak diterapkan di wilayah kajian adalah rotasi tanam 6 tahun atau 7 tahun, berdasarkan pertimbangan jumlah erosi rerata, perlindungan tanah, pemanfaatan kayu dan nilai ekonomi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam melakukan konservasi lahan yang terintegrasi dengan kepentingan perekonomian masyarakat.

Allocated area for planted-forest in Ketapang Regency, especially in Durian Sebatang river basin and its surrounding are in critical condition with low land- productivity and pure hydrologic characteristic. These areas have to be conserved with vegetative method. One of the efforts to synergize soil and water conservation and economic interest is immediately to rehabilitate the critical areas with Planted-Forest (Hutan Tanaman Industri—HTI). Planted-forest system can be arranged to control the rate of erosion. The aim of this research is to predict the rate of erosion at the existing condition and the change of erosion rate at the planting-rotation system (cutting system) in the planted-forest of Acacia sp. The planting- rotations are 5 years, 6 years, 7 years and 8 years during the range of 11 years study. The research uses the version 3.3 of GIS Arc View program to make the land-unit map. The amount of surface erosion (sheet erosion) estimated base on the land-unit map. The calculation of the erosion rate uses the Modified USLE method (Snyder,1989), in which factors influencing the amount of surface erosion are Rain Erosivity (R), Land Erodibility (K), Length and Elevation of slope (LS) and Soil Conservation Factor and Planting System (VM). The results of the research show that the rate of erosion at the existing condition is 1,24 mm/year. Its a light danger erosion level, under the soil loss tolerance limits (2 mm/year). During the 11 first years of HTI development, the rate of erosion in planted forest with planting rotation of 5, 6, 7 and 8 years ranges from 0,91 mm/year to 2,66 mm/year. Its included in a very light to heavy erosion danger level. The lowest average erosion rate is found in the planting rotation of 7 year, continued by 8, 6 and 5 year. At first cycle, the rates of erosion in all planting rotation are more than the amount of existing erosion. Its caused by land clearing activity for plantation, but at further cycle, those are decrease until under the existing condition when the vegetation at conservation areas reach to an optimal growth. The rates of erosion in HTI can be controlled if we arrange the allocation of land utilization t consider by soil type. The reasonable plantingrotation of HTI with Acacia sp vegetation’s type to be applied in the research area is 6 years or 7 years. The optimal planting rotation is decided base on amount of erosion rate, soil stability, wood utilization and economic value. The expectation of this research can be contribute in soil conservation and social economic integrated development program.

Kata Kunci : Erosi,Konservasi Lahan,HTI, Erosion, Soil Conservation, Planted-Forest