Pengaruh perubahan arus saluran terhadap unjuk kerja mekanis konduktor ACCR
PRASETYONO, Suprihadi, Ir. T. Haryono, M.Sc.,C.Eng.,MIEE
2006 | Tesis | S2 Teknik ElektroDengan meningkatnya kebutuhan daya listrik yang semakin pesat akhirakhir ini, keadaan lahan yang makin terbatas serta biaya investasi yang tinggi, menjadikan penghantar termal (conductor thermal resistance) dianggap sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah dalam bidang transmisi daya listrik. Dewasa ini telah dikembangkan penghantar termal ACCR yang dapat beroperasi sampai pada temperatur 240oC, sehingga dapat menaikkan kapasitas penyaluran dua sampai tiga kali lebih besar dari pada menggunakan penghantar konvensional ACSR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembebanan arus terhadap unjuk kerja mekanis konduktor ACCR yang meliputi tegangan tarik, panjang pemuluran dan andongan, sehingga akan diketahui struktur konstruksi saluran transmisi yang sesuai dengan sifat konduktor ACCR Sebagai model simulasi digunakan saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 500kV jalur Paiton - Kediri yang memiliki dua dead-end, dengan data-data konduktor ACSR sesuai di lapangan. Konduktor ACCR disimulasikan penggunaannya pada saluran tersebut. Temperatur konduktor dihitung berdasarkan persamaan keseimbangan panas, sementara metode Catenary dan metode Rulling span digunakan untuk menghitung karakteristik unjuk kerja mekanis konduktor. Hasil simulasi memperlihatkan, bahwa dengan mempertimbangkan ketinggian tower, jarak bebas (clearence) dan nilai andongan maksimum yang terjadi, penggunaan konduktor ACCR dengan ukuran penampang yang lebih kecil dibanding konduktor ACSR ( selisih 18.77 mm2), maka kemampuan hantar arus meningkat dari 780 ampere menjadi 1560 ampere pada temperatur pembebanan harian. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan mempertahankan ROW dan tower yang ada, penggunaan konductor ACCR dapat meningkatkan kapasitas penyaluran sistem transmisi sekitar 100 % dibanding konduktor ACSR.
At the height of electricity requirement which is fast progressively latterly, circumstance of farm which more limited and also expense of high invesment, making thermal conductor ( conductor thermal resistance) considered to be one of alternative trouble-shooting in the electricity transmission. These days it has been developed thermal conductor ACCR (Aluminium Conductor Composite Reinforced) which can operate with temperature up to 240oC, so that making the current carrying capacity being higher than conventional conductor. This research aimed to study load current leading to mechanical characteristic ACCR conductor included tension, length of elongation and sag of conductor. Its expected to be good for develop in construction structure of transmission line which is appropriate to ACCR conductor characteristic. The simulation uses 500kV extra high voltage transmission line of Paiton- Kediri owning two dead-ends, having ACSR conductor data according to field. ACCR conductor simulated to this transmission line. Temperature of conductor is calculated based on heat balance equation, whereas Rulling span method and Catenary method is used to determine mechanical performance characteristic of conductor. The result of simulation shows, that by using the same height of tower, clearence, maximum sag and by using smaller size of ACCR conductor than ACSR conductor, the difference of which is 18.77 mm2, current carrying capacity increase from 780 A to 1560 A at daily temperature. Based on this research it can be concluded that application of ACSR conductor improves transmission line capacities by 100 % on existing ROW and tower.
Kata Kunci : Konduktor, ACCE, Transmisi Daya Listrik, Mechanical performance, Transmission line, Conductor, ACSR and ACCR.