Pertunukan Singo Ulung dalam ritual selamatan desa di Desa Blimbing Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso Jawa Timur
SASANADJATI, Jajuk Dwi, Prof.Dr. R.M. Soedarsono
2007 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaDesa Blimbing terletak di wilayah Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso Propinsi Jawa Timur. Masyarakat Desa Blimbing adalah masyarakat campuran Jawa dan Madura (Mandalungan) yang berlatarbelakang budaya agraris. Hampir setiap penyelenggaraan acara adat, masyarakat Blimbing selalu menghadirkan seni pertunjukan tradisional. Demikian pula dalam salah satu aktifitas ritual yaitu ritual selamatan desa, secara tradisi menghadirkan seni pertunjukan singo ulung. Penelitian tentang pertunjukan singo ulung ini, bertujuan untuk mengkaji dan mengungkap sejauh mana keterlibatan dan peran penting seni pertunjukan tersebut dalam ritual selamatan desa di Desa Blimbing. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ritual selamatan desa di Blimbing diadakan setiap setahun sekali pada tanggal 13-15 bulan Sya’ban (tanggal yang diyakini sebagai tanggal berdirinya Desa Blimbing). Keberadaan pertunjukan singo ulung dalam ritual selamatan desa adalah mutlak harus ada, karena merupakan sarana utama dan tidak dapat digantikan oleh kesenian yang lain. Pertunjukan singo ulung disakralkan oleh masyarakat Desa Blimbing, karena diyakini sebagai perwujudan dari tokoh Singo Ulung yaitu roh leluhur (Juk Sèng/ cikal bakal Desa Blimbing) yang dimitoskan. Dengan demikian pertunjukan singo ulung dalam ritual selamatan desa di Desa Blimbing memiliki kedudukan yang sangat penting. Singo ulung merupakan pertunjukan yang unik dan memiliki daya tarik. Keunikan tersebut terletak pada bentuk pertunjukannya, memiliki kandungan berbagai fungsi bagi kehidupan masyarakat pendukungnya khususnya masyarakat Desa Blimbing, dan adanya fenomena sawer dalam rangkaian pertunjukannya. Saat ini seni pertunjukan singo ulung mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai seni sakral dan seni profan. Dalam perkembangannya sebagai seni profan, tampak adanya usaha pemerintah daerah Bondowoso untuk melegitimasi seni pertunjukan tersebut sebagai identitas daerah Bondowoso
Blimbing Village lies in the District of Klabang, the Regency of Bondowoso, The Province of East Java. The society of Blimbing Village is a mix society of Java and Madura (Mandalungan) whose background is agriculture. Blimbing society always performs the traditional art performing almost in every traditional ceremony. One of the ritual activities is a ritual village ceremony wich performs the art performing of singo ulung traditionally. A research about this singo ulung performance, is aimed to observe and reveal how far the involvement and the important role of the art performing in ritual village ceremony of Blimbing Village. The result of research showed that the ritual village ceremony in Blimbing is condudted every once a year, it is on 13-15 month of Sya’ban (it is believed as the existence of Blimbing Village). It is necessary that performance of singo ulung in the ritual village ceremony has to be existed, because it is considered as a main mean and it is not able to be replaced by others. The performance of singo ulung is considered sacred by Blimbing society, because it is believed as a realization of a myth of Singo Ulung that is the spirit of the ancestor (Juk Sèng/ the pioneer of Blimbing Village). Thus the performance of singo ulung in the ritual village ceremony in Blimbing Village has an important role. Singo ulung is a unique perfomance and it is attractive. The uniqueness of the performance can be seen from the way it is performed. It consist of various functions for the life of its supporting society, especially Blimbing society, and the existence of sawer phenomena in its perfomance. Nowadays,, the art performing of singo ulung has double functions. Firstly as a sacred art and secondly as a profan art. In its way to be developed as a profan art it is obvious that the gouverment of Bondowoso tries to legitimate tha art performing of singo ulung as the identity of Bondowoso.
Kata Kunci : Seni Pertunjukan,Singa Ulung,Ritual Selamatan, Singo Ulung, Ritual village ceremonial