Kajian pengembangan Dieng Plateau berbasis pariwisata berkelanjutan
ROHADI, Slamet, Prof.Dr.Ir. H. Chafid Fandeli
2006 | Tesis | S2 Ilmu KehutananKawasan Dieng Plateau merupakan sebuah kawasan yang membujur di tengah sepanjang Propinsi Jawa Tengah yang mempunyai arti strategis di dalam menopang kehidupan daerah hilir baik yang ada di sebelah utara maupun di sebelah selatan. Dari aspek ekonomi terdapat potensi pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan, kehutanan, dan pariwisata. Mengingat keunikan gejala dan bentang alamnya yang indah serta hutan yang disertai dengan artefak peninggalan sejarah, maka kawasan ini potensial untuk dikembangkan menjadi tujuan ekowisata. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi ekonomi pariwisata, keberadaan artefak dan obyek wisata, serta peranan pengelolaan pariwisata Dieng Plateau yang berkelanjutan. Selanjutnya membuat rekomendasi setelah mengetahui peluang dan hambatan pengelolaannya. Metode penelitian dilakukan dengan survei lapangan, wawancara, dan pembagian kuesioner dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk memperoleh data primer. Sampel yang digunakan adalah para stakeholder antara lain masyarakat setempat yang tinggal di Dieng Plateau, agen perjalanan wisata, pengelola dan pemerhati Dieng Plateau.Perolehan data primer dan sekunder dianalisa dengan tabulasi dan analisa SWOT. Hasil penelitian menyatakan bahwa kawasan Dieng Plateau mempunyai banyak obyek wisata alam dengan daya tarik utamanya terletak di tengah kawasan tersebut yaitu komplek candi Arjuna, Taman Wisata Alam Telaga Warno-Pengilon, dan kawah Sikidang. Flora dan fauna yang ada masih cukup baik untuk dikembangkan menjadi potensi yang mendukung ekowisata, mengingat keragamannya yang masih cukup baik (flora 26 sp dan fauna 33 sp burung, 9 satwa liar lainnya). Peran partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam pengembangan daerah ini sebagai wahana ekowisata yang dapat menunjang kehidupan mereka sehari hari. Pengembangan Dieng Plateau diarahkan pada peningkatan atraksi, amenitas, aktifitas dan aksesibilitas, sehingga wisatawan yang datang dapat merasa puas menikmati obyek wisata. Dalam pengelolaan Dieng Plateau perlu melibatkan para stakeholder yang ada dengan management kolaborasi mengingat permasalahan yang ada sangat komplek dan dinamis. Terhadap pembangunan sarana tambahan, promosi dan pemasaran, rehabilitasi hutan, peningkatan sumber daya manusia, perbaikan kelembagaan, serta mau menahan diri dari kepentingan sendiri/sektoral, sangat diperlukan dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di kawasan Dieng Plateau ini.
Dieng plateau resort locates along the middle part of Central Java Province. It has a strategic position to support life in the downstream regions in the nothern and southern parts. Besides, Dieng is known as the habitat of endangered javanese eagle (Spizoenis bartelsi). From the economic aspect, it has agriculture, farming, plantation, mining, forestry, and tourism potentials. Regarding its unique natural phenomenon and beautiful landscape as well as forests and historical artefacts, Dieng is potential for eco-tourism development. The research aims to identify the economic-tourism potential, the artefacts and tourism object, and the role of sustainable tourism management in Dieng Plateau. Subsequently, it formulate recommendations based on the understanding on the opportunity and threat in its management. The research applies a qualitative and quantitative approach and conducts a field survey, interview, questionnaire distribution to obtain primary data. The samples are stakeholders, among others the local society living in Dieng Plateau, travel agents, the management and observers of Dieng Plateau. It analyzes the primary and secondary data into tabulation and SWOT. The research results show that Dieng Plateau has a number of natural tourism objects boasting Arjuna temple complex, Telaga Warno-Pengilon lake, and Sikidang crater as the main attractions. The research focuses on this area and its surrounding as the central area of development for Dieng Plateau. It observes its flora-fauna and social-cultural-economic aspect of the society. The diversity of the existing flora and fauna remains in good condition to support eco-tourism development. Similarly, the socio-cultural, economic condition is potential to support Dieng as a tourism destination. People participation is crucial in this area development, and most people agree with Dieng Plateau development into an eco-tourism resort that will be able to support their daily life. A decrease in tourists’ visit to Dieng Plateau during the last five years calls attention from tourism sector to better manage Dieng Plateau. Dieng Plateau development is directed toward improvement of attraction, amenities, activities, and accessibility so that the visiting tourists get satisfaction from enjoying the object. The management of Dieng Plateau needs to involve stakeholders through collaborative management considering its complex and dynamic problems. Supporting infrastructure development, promotion and marketing, forest rehabilitation, human resource development, institutional improvement free from any vested/sectoral interest, are needed in the sustainable tourism development of Dieng Plateau.
Kata Kunci : Pariwisata Alam,Pengelolaan,Konservasi, eco-tourism, tourism, resources conservation, management