Laporkan Masalah

Politik dan perubahan masyarakat di Bolaang Mongondow 1895-1942

PANGEMANAN, Heintje Hendrik, Prof.Dr. Djoko Suryo

2004 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini menggambarkan perkembangan dan perubahan yang terjadi di Bolaang Mongondow sebelum dan selama campur tangan pemerintah Hindia Belanda, seperti pada sistem politik, kondisi sosial ekonomi, dan budaya masyarakat. Intervensi kolonial Belanda ke wilayah perbatasan Bolaang Mongondow dimulai pada akhir abad XIX dan berlangsung sampai akhir kekuasaan Belanda (1942). Intervensi yang dilakukan adalah untuk memperluas kekuasaan secara ekonomi dan politik. Jalur politik diwujudkan dalam bentuk kontrak politik dengan raja-raja Bolaang Mongondow yang dimulai sejak masa VOC (abad XVII-XVIII). Pemerintah Hindia Belanda melakukan intervensi di berbagai kehidupan masyarakat Bolaang Mongondow, termasuk campur tangan dalam menentukan sistem dan sirkulasi kekuasaan di dalam kerajaan. Hal itu berlangsung dari tahun 1895 hingga berakhirnya masa kekuasaan Belanda di Indonesia (1942). Pada tahun 1895 hubungan itu diikat dengan penandatanganan kontrak politik antara raja dengan pemerintah Hindia Belanda. Hubungan Bolaang Mongondow dengan pemerintah Hindia Belanda berdampak pada ketergantungan politik penguasa Bolaang Mongondow dan eksploitasi ekonomi oleh pemerintah Hindia Belanda. Pengaruh pemerintahan Hindia Belanda semakin terasa sampai strata sosial bawah yang diwujudkan melalui jalur kebudayaan dan peradaban Barat seperti pendidikan dan penyebaran agama Kristen. Pendidikan Barat dimulai dengan adanya ketentuan dalam kontrak politik yang mewajibkan penguasa menguasai bahasa Belanda jika kekuasaannya bisa berlanjut. Penyebaran agama kristen bersamaan dengan pengenalan sekolah zending pada masyarakat Bolaang Mongondow yang dimulai dengan pengiriman pendeta dari Minahasa. Dengan dibukanya sekolah-sekolah oleh pemerintah kolonial dan zending, telah melahirkan elite baru dalam masyarakat Bolaang Mongondow. Elite baru yang dihasilkan dari lembaga pendidikan Eropa ditampung dalam struktur birokrasi dan mengisi posisi sebagai tenaga guru, prajurit, administrasi, dan sebagainya. Dari sisi yang lain, munculnya elite baru yang ternyata menjadi pendorong lahirnya nasionalisme dan semangat pergerakan nasional anti kolonial. Hal itu dipertegas melalui perjuangan organisasi agama dan partai politik seperti SI dan Muhammadiyah.

This research describes the development and the change of political, social economical and cultural system in Bolaang Mongondow which is happened before and during the intervention of Netherlands Indies government. The Netherlands colonial intervention to the border area of Bolaang Mongondow was started in the late of 19 century until the late of colonial period (1942). The intervention was aimed to enhance the colonial power economically and politically. In political issues, it was constructed in form of political contract with Bolaang Mongondow kings. It is started during VOC period (17-18 C). The Netherlands Indies government interferes in all aspects of Bolaang Mongondow society life, including the system and circulation of power in the kingdom. It is happened from 1895 up to the end of Netherlands colonization in Indonesia (1942). In 1895 the relationship between the Netherlands Indies government and the Bolaang Mongondow kingdom is bounded with the sign of political contract. It brings the political dependence and economical exploitation done by the Netherlands Indies government. It also effects to the lower class society in terms of culture and western civilization such as education and the spread of Christian. The western education is started with the opening of Protestant missionary (zending) school by delivering priests from Minahasa. The opening of Zending School is due to produce the new elite of Bolaang Mongondow society. They are accommodated in the bureaucratic structure and most of them are teacher, soldier, civil servant, etc. The emergence of the new elite brings impact of appearing the nationalism and the spirit of national movement of anti colonial. It is affirmed by the struggle of religious organization and political party such as SI and Muhamadiyah.

Kata Kunci : Sejarah Indonesia,Bolaang Mongondow 1895,1942,Politik dan dan Perubahan Masyarakat, power, economy, bureaucracy, society, and change


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.