Pengendalian Persediaan Obat Dengan Minimum-Maximum Stock Level di Instalasi Farmasi Rumah Sakit : Studi Kasus Di Rumah Sakit Pemerintah Kelas A
TITIK RAHAYU INDARTI, Dr. Satibi, S.Si., M.Si., Apt;Dr. Endang Yuniarti, S.Si., M.Kes., Apt
2019 | Tesis | MAGISTER ILMU FARMASIPengendalian persediaan obat yang tidak tepat dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok, hal ini menjadi perhatian penting oleh RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode Minimum-Maximum Stock Level (MMSL) pada efisiensi dan efektifitas persediaan obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Quasi eksperimental nonequivalent without control group design diterapkan, sampel diambil secara purposive dari data retrospektif bulan Januari - Juni 2018 dan penerapan metode secara prospektif yaitu bulan Agustus - Desember 2018. Tiga puluh lima jenis obat yang memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi yaitu high cost, high volume, clinically important drug, dan supply focus pada obat kategori A hasil analisa ABC menjadi sampel penelitian ini. Dilakukan analisa data nilai persediaan, nilai dan kejadian stock out, serta ITOR (Inventory Turn Over Ratio) sebelum dan sesudah penerapan metode menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test dan Mc Nemar. Hasil uji menunjukkan pengaruh penerapan metode pada nilai persediaan sebelum intervensi Rp5.009.221.204 dan sesudah intervensi Rp2.871.879.269 dengan nilai p = 0,007<0,05, sedangkan nilai ITOR per tahun sebelum intervensi 20,776 kali/tahun dan sesudah intervensi 8,494 kali/tahun dengan nilai p = 0,003<0,05, serta kejadian stock out sebelum intervensi 8 kali menjadi 2 kali sesudah intervensi dengan nilai p = 0,03<0,05, untuk nilai stock out sebelum intervensi Rp75.569.317 dan sesudah intervensi Rp46.346.300 dengan nilai p = 0,068>0,05. Penerapan metode memberikan dampak positif terhadap efisiensi dan efektifitas pengendalian obat dengan turunnya nilai persediaan dan kejadian stock out, serta menurunkan ITOR menjadi lebih ideal.
Inappropriate inventory control of medicines in hospital can lead shortage or over stock, which was a problem faced by Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The aim of this study was to examine the effect of the Minimum-Maximum Stock Level (MMSL) method on efficiency and effectivity of medicine inventory at Hospital Pharmacy Dr. Sardjito. A quasi experimental nonequivalent without control group design was applied, and purposive sampling was taken from retrospective data in January-June 2018 and the application of methods prospectively ie August - December 2018. Thirty five jenis obats of medicines were obtained which met the inclusion and exclusion criteria i.e high cost, high volume, clinicaly important and supply focus. All of these jenis obats were included in category A of ABC Pareto Analysis. The effect of minimum-maximum stock level method on inventory value, stock out value and Inventory Turn Over Ratio (ITOR) was analysed using Wilcoxon Signed Rank Test statistic. The effect of minimum-maximum stock level method on stock out incident was analysed using Mc Nemar Test statistic. This study found that minimum-maximum stock level method to impact the positively their efficiency of drug control marked by decreased of inventory value and ITOR ideal value. The effectiveness of drug control marked by decreased incidence of stock out in Hospital Pharmacy Departement Dr. Sardjito.
Kata Kunci : MMSL, persediaan, stock out, ITOR