Kajian sumber daya tumbuhan mempunyai banyak manfaat, antara lain untuk merekonstruksi suatu lingkungan. Penelitian ini menelusuri sumber daya tumbuhan yang terdapat di lingkungan Gua Makpan serta pemanfaatannya untuk memperoleh gambaran ekologi dan rekonstruksi kehidupan manusia di Gua Makpan. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi, observasi dan dokumentasi, serta ekskavasi. Data berupa phytolith dan starch diambil dari loose dirt, sedimen, dan residu alat batu. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi pergeseran letak Gua Makpan dari bibir pantai semakin menjauh. Hal ini menimbulkan perubahan iklim ditinggali dari lembab menjadi hangat dan kerin. Sumber daya tumbuhan yang dimanfaatkan adalah jenis rumput-rumputan. Khususnya bambusoideae sebagai alat perekat, pohon luruh daun sebagai bahan bakar perapian, dan umbi-umbian sebagai bahan makanan.

The study of plant resources has many benefits, among others, to reconstruct an environment. This study explored plant resources found in the Makpan Cave environment and their use to obtain an ecological picture and reconstruction of human life in the Makpan Cave. Data was collected through the study of documentation, observation and documentation, and excavation. Data in the form of phytolith and starch are taken from loose dirt, sediment, and stone tool residues. The results of data analysis showed that there was a shift in the location of the Makpan Cave from the shoreline further away. This causes climate change to be left from moist to warm and dry. The plant resources used are types of grasses. In particular, bambusoideae as an adhesive, trees with leaves as fuel for fireplaces, and tubers as food ingredients.

Kata Kunci : phytolith, starch, loose dirt, sediment, residue