Penelitian ini bertujuan untuk menjawab faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rumah tangga di Kalirejo tetap miskin, serta menelisik faktor apa yang menyebabkan sebuah rumah tangga dapat meloloskan diri dari jerat kemiskinannya. Subjek penelitian ini adalah rumah tangga di Desa Kalirejo yang sejak dulu hingga saat ini miskin, dan rumah tangga yang sudah dapat meloloskan diri dari jerat kemiskinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak dimilikinya modal berupa tanah menjadi salah satu penyebab utama seseorang miskin. Selain tanah, modal lain yakni keterampilan dan pendidikan yang rendah turut memperparah kemiskinan. Pada sisi lain, rumah tangga miskin tetapi memiliki motivasi tinggi dan mampu berinteraksi dengan lingkungannya melalui kegiatan social dapat menyelamatkan dirinya dari jerat kemiskinan. Keberhasilan dalam memadukan antara motivasi yang tinggi dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya adalah sebuah pembelajaran yang kompetitif dan berharga untuk maju. Sebaliknya seseorang yang menutup diri dan tidak memiliki motivasi akan menimbulkan kegagalan dalam memaknai kemajuan sehingga menimbulkan perilaku negatif seperti sikap pasrah nerimo ing pandum.

This study aimed to identify the factors that cause poor households in Kalirejo remain poor and identify the factors that enable poor households to escape from the poverty trap. The subjects of this study were the households in Kalirejo Village that have been poor until now and those households that have been able to escape the poverty trap. This study was qualitative with participatory method. The results of this study indicated that the lack of capital in the form of land is one of the main causes of poverty. In addition to land, the lack of specialized skills and low education also exacerbate poverty. On the other hand, poor families which are highly motivated and able to interact with the environment through social activities manage to escape the poverty trap. The success in combining high motivation with the ability to interact with the environment is a competitive and valuable learning to move forward. On the contrary, a person who is closed-minded and has no motivation will fail in making sense of progress and this may result in negative behaviors such as fatalistic acceptance of one�s fate narimo ing pandum.

Kata Kunci : poverty, motivation, social interaction, fatalistic acceptance