Laporkan Masalah

PERBANDINGAN HAMBATAN FINANSIAL PADA SEBELUM DAN SETELAH JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INDONESIA

PUTRI LISTIANI, Dr. drg. Yulita Hendartini, M.Kes, AAK; Dr. drg. Dibyo Pramono,SU, MDSc.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Kemiskinan merupakan suatu masalah yang belum teratasi diIndonesia. Terdapat 40% penduduk Indonesia pada tahun 2012 yang hidup dibawah garis kemiskinan. Sementara itu belanja kesehatan di Indonesia masih didominasi dengan sistem out-of-pocket (45,1% di tahun 2014), dimana masyarakat mengeluarkan biaya dari kantong pribadi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Persentase rumah tangga yang mengalami kejadian katastrofik kesehatan meningkat dari tahun 2008 (0,75%) ke tahun 2011 (1,04%). Tingginya OOP di Indonesia dikhawatirkan akan menyebabkan hambatan finansial bagi masyarakat dan mengakibatkan gagalnya fungsi perlindungan finansial suatu sistem kesehatan, dimana Indonesia sedang berada dalam suatu skema untuk mencapai Universal Health Coverage melalui program JKN. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hambatan finansial karena OOP pada sebelum dan setelah JKN beserta determinannya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengkaji data sekunder yaitu data Susenas tahun 2013 dan 2015 dengan rancangan crosssectional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis univariabel, bivariabel, dan multivariabel. Uji multivariabel dengan menggunakan Uji Regresi logistik dilakukan untuk mengetahui hubungan antara hambatan fianansial karena OOP dengan determinannya. Hasil: Terdapat penurunan proporsi rumah tangga yang mengalami pengeluaran kesehatan katastrofik sebesar 0,59% di tahun 2015. Sebelum implementasi JKN rumah tangga berisiko 2,29 kali lebih besar daripada setelah implementasi JKN. Determinan yang mempengaruhi kejadian pengeluaran kesehatan katastrofik di Indonesia yaitu jumlah anggota rumah tangga, status pendidikan kepala rumah tangga, adanya balita dalam rumah tangga, adanya lansia dalam rumah tangga, lokasi tempat tinggal rumah tanga, status ekonomi rumah tangga, kepemilikan jaminan kesehatan rumah tangga, dan utilisasi pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Utilisasi pelayan kesehatan rawat inap merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pengluaran kesehatan katastrofik. Rumah tangga yang menggunakan perawatan rawat inap mempunyai risiko terjadi pengeluaran katastrofik sebesar 26,78 kali lebih besar daripada rumah tangga yang tidak menggunakan pelayanan kesehatan.

Background: Poverty is an unresolved issue in Indonesia. There is 40% of population in Indonesia living under poverty by 2012. Meanwhile, healthcare spending in Indonesia is still dominated by out-of-pocket system (45.1% in 2014), where people spend money to access health services. The percentage of household experiencing catastrophic health expenditure event increased from 2008 (0.75%) to 2011 (1.04%). The high number of OOP in Indonesia is feared to cause financial burden to society and result in the failure of the financial protection function of a health system, whereby Indonesia is in a scheme to achieve Universal Health Coverage through the JKN program. This study aims to compare the financial burden due to OOP on before and after JKN and its determinants. Method: This is a quantitative study that examines secondary data, including Social Economic National Survey (Susenas) data in 2013 and 2015 with crosssectional design. The unit of analysis in this study is households. Analysis conducted in this research is univariable, bivariable, and multivariable analysis. Multivariable test using Logistic Regression Test was conducted to find out the relationship between the financial burden due to OOP with its determinants. Result: There was decrease in the proportion of household experiencing catastrophic healthcare expenditure was 0,59% in 2015. Household on before implementation of JKN periode tent to facing catastrophic health expenditure than household on after implementation of JKN periode (OR= 2,29).Determinants affecting catastrophic health expenditure in Indonesia were the number of household member, educational status of the head of household, , the presence of toddler, the presence of elderly in the household, the location of the household residence, the economic status of the household, the ownership of the health insurance, and the utilization of health services. Conclusion: Utilization of inpatient health care services was the most contributing factor to catastrophic health expenditure. Households that use inpatient care had a catastrophic healthcare spending risk of 26,78 times greaterthan non-accessed households

Kata Kunci : Out of Pocket, hambatan finansial, jaminan kesehatan, Indonesia, Out of Pocket, financial burden, health insurance, Indonesia

  1. S2-2017-388195-abstract.pdf  
  2. S2-2017-388195-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-388195-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-388195-title.pdf