LATAR BELAKANG: Perdarahan intra serebral adalah kondisi serius dan dapat muncul tiba-tiba tanpa peringatan. Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh intra serebral dan dapat menyebabkan hematoma di otak. Bertindak sebagai benjolan, dapat meningkatkan tekanan intrakranial (ICP) dan akan mengaktifkan autoregulasi, tekanan darah akan meningkat secara otomatis untuk menjaga tekanan perfusi serebral konstan. Kontroversi terus ada apakah tekanan darah tinggi pada pasien perdarahan intraserebral harus dikelola sebelum menjalani perawatan operasi atau tidak. Sementara secara logika mengurangi tekanan darah dapat mengurangi hasil yang buruk, tetapi ada juga mengatakan bahwa cepatnya penurunan MAP, angka kematian yang didapat akan lebih tinggi. Perhatian akhir didasarkan pada kepustakaan medis, dikatakan bahwa daerah sekitar hematom ada di mana aliran darah otak berkurang. Jika benar maka menurunkan tekanan darah dapat meningkatkan kerusakan iskemik. Setiap tahun perdarahan intra serebral terjadi pada sekitar 2 juta orang di seluruh dunia dan kejadian ini merupakan kejadian tertinggi di Asia. Oleh karena itu, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap hasil paska operasi pasien perdarahan intra serebral. Apakah tekanan darah yang tinggi harus dikontrol sebelum menjalani operasi operasi pada pasien perdarahan intra serebral atau tidak untuk mendapatkan yang hasil operasi yang terbaik. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kohort retrospektif melibatkan pasien perdarahan intraserebral dengan dan tanpa riwayat hipertensi dan menjalani operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf . Penelitian ini akan mengamati pengaruh yang signifikan antara pasien ICH dengan dan tanpa hipertensi pada hasil paska operasi . Hasil paska operasi yang dilihat di sini adalah hasil kondisi paska operasi , apakah operasi ini sukses ( pasien masih hidup ) atau pasien meninggal . TUJUAN: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati efek hipertensi terhadap hasil paska operasi pada pasien perdarahan intra serebral. Apakah hipertensi harus dikontrol sebelum menjalani operasi pada pasien perdarahan intra serebral atau tidak untuk mendapatkan hasil paska operasi yang terbaik . METODE: Desain penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif yang melibatkan pasien perdarahan intra serebral dengan dan tanpa hipertensi yang menjalani operasi di RSUD Sardjito di 2013-2015 . Penelitian ini akan mengamati pengaruh yang signifikan antara pasien perdarahan intra seebral dengan dan tanpa hipertensi terhadap hasil paska operasi . Operasi akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf . The pasca operasi hasil yang kita lihat di sini adalah pos kondisi operasi , apakah operasi ini sukses ( pasien masih hidup ) atau meninggal . HASIL: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara hipertensi( MAP > 110 ) dengan hasil paska operasi pada pasien perdarahan intra serebral KATA KUNCI: MAP, Hipertensi, Perdarahan intra serebral, Paska Operasi

Background: Intracerebral hemorrhage is a serious condition and appears suddenly without warning condition that results from the rupture of an intracerebral vessel leading to the development of a hematoma in the brain. Acting as a mass-producing lesion, can increased intracranial pressure (ICP) and activate the autoregulation , blood pressure will be increased automatically to keep the cerebral perfusion pressure in constant . Controversy continues to exist whether high blood pressure in this intracerebral hemorrhage patients must be managed before undergo operative treatment or not. While logically reducing blood pressure, poor outcome can be decreased, but there is also said that rapid decline MAP, the higher mortality. The final concern is based on medical litterature , it is said that an area around the hematoma exist where cerebral blood flow is reduced. If this true then lowering blood pressure could increase any ischemic damage . Intracerebral hemorrhage (ICH) occurs in an estimated 2 million people worldwide each year and the incidence is highest in Asians. Therefore, The objective of this research is to observe the effect of hypertension to the post operative outcome in intracerebral hemorrhagic patients. Whether high blood pressure should be controlled before undergo operative surgery in intracerebral hemmorhage patient or not to get the best post operative outcome. The study design is retrospective cohort study involving intracerebral hemorrhage patients with and without hypertension who had undergo surgery done by neurosurgeon specialist. This study will observe on any significant effect between ICH patients with and without hypertension to the post operative outcome. The surgery will be done by neurosurgery specialist doctor. The post operative outcome that we see here is the post operative condition, whether the operative is success (patient is alive) or died. Objective: The objective of this research is to observe the effect of hypertension to the post operative outcome in intracerebral hemorrhagic patients. Whether high blood pressure should be controlled before undergo operative surgery in intracerebral hemmorhage patient or not to get the best post operative outcome. Method: The study design is retrospective cohort study design involving Intracerebral Hemorrhagic patients with and without hypertension who undergo surgery in RSUD Sardjito in 2013-2015. This study will observe on any significant effect between ICH patients with and without hypertension to the post operative outcome. The surgery will be done by neurosurgery specialist doctor. The post operative outcome that we see here is the post operative condition, whether the operative is success (patient is alive) or died. Conclusion:There is no significant effect of hypertension(MAP>110) to the post operative result in intracerebral hemorrhagic patients Key Words: MAP, Hypertension, ICH, Post Operative

Kata Kunci : MAP, Hypertension, ICH, Post Operative