Laporkan Masalah

PERISTIWA MALARI (MALAPETAKA 15 JANUARI 1974) GERAKAN MAHASISWA MENENTANG MODAL JEPANG

RIVAN MAULANA KHAIRANI, Sri Pangastoeti, S.S., M.Hum.

2016 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANG

Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu penyebab terjadinya peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari 1974), yaitu demonstrasi anti modal Jepang yang dilakukan mahasiswa Indonesia. Demonstrasi tersebut bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Jakarta. Tujuan kunjungan PM Tanaka adalah untuk meredam kecaman anti modal Jepang yang memanas di Indonesia. Berdasarkan forum IGGI (Inter-Govermental Group on Indonesia) yang merupakan perkumpulan negara-negara pendonor modal untuk Indonesia, modal asing yang masuk ke Indonesia tidak hanya dari Jepang saja, akan tetapi demonstrasi ini hanya berfokus pada modal Jepang saja. Jepang telah mendominasi ekonomi Indonesia. Dari total modal yang diterima Indonesia, sekitar 40% merupakan modal Jepang. Oleh karena itu modal Jepang dinilai tidak hanya memeras ekonomi Indonesia namun juga menghambat pertumbuhan industri di dalam negeri. Modal Jepang sekitar 90% dialokasikan pada industri seperti tekstil, bahan pangan, elektronik, dan otomotif yang beroperasi di pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Indonesia dan jumlah penduduknya lebih padat, maka wajar saja jika modal Jepang lebih dirasakan keberadaanya dibandingkan dengan modal asing lain. Dominasi modal Jepang juga berakibat dengan menjamurnya produk Jepang membuat produk dalam negeri kalah saing, sehingga industri dalam negeri bangkrut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, Jepang diduga sedang melakukan praktik neokolonialisme, dengan menguasai perekonomian Indonesia. Indonesia hanya dijadikan sebagai pasar untuk produk-produk Jepang. Hal inilah yang diduga menjadi faktor terjadinya demonstrasi anti modal Jepang. Pasca peristiwa Malari, hubungan keduanya merenggang akan tetapi aliran modal Jepang tidak berhenti masuk ke Indonesia. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer yang merupakan koran-koran, majalah, dan foto-foto yang mendokumentasikan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan penelitian ini. sementara sumber sekunder adalah jurnal, buku, dan internet.

This research focused on finding out the cause of the incident Malari (January 15th 1974 Disaster), Which is demonstration run by Indonesian students against Japanese invesment. This incident coincided with the visit of Japanese Prime Minister Kakuei Tanaka to Jakarta. He come to dampen the movement which is getting worse day by day. Based on report from association of donor countries for Indonesia, which known as IGGI, there are some countries that put invesment at Indonesia. However, this demonstration only against Japanese investment. Japanese investment has dominated Indonesia economy. It takes about 40% from whole investment that Indonesia got. Therefore, Japanese investment not only extorting but inhibiting the growth of domestic industry. About 90% Japanese investment is allocated to textiles, foodstuff, electronics, and automotive sectoral which operated in Java. Java has high population among others, and being central for Indonesian government as well. Therefore, Japanese invesment giving bigger impact than from others. It leads bancruptcy for domestic industry since Japanese product going widely. This research shows that Japan suspected committing neo-colonialism by dominating Indonesia economy and making Indonesia as a market. This issue leads Indonesian student running a massive demonstration againts Japanese investment. Post-event Malari, Indonesia-Japan relation were strained yet the invesment still coming in. The main materials of this research are newspaper, magazines, and photographs that related to this research. Additional materials were taken from journals, books, and internet.

Kata Kunci : Malari, Demonstrasi Anti Jepang, IGGI, Dominasi Ekonomi, Perdana Meteri Jepang Kakuei Tanaka

  1. S1-2016-299804-abstract.pdf  
  2. S1-2016-299804-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-299804-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-299804-title.pdf