IDENTIFICATION OF FACTORS AFFECTING THE SCARCITY OF WOOD AND THE OUTPUTS OF BALINESE WOODCARVINGS INDUSTRY

RACHMAWATI ARIANY, Ir. AGAM MARSOYO, M.Sc., Ph.D

2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Promosi pariwisata Bali telah menjadi sarana bagi pemerintah untuk melakukan diversifikasi ekspor. Kerajinan patung kayu masyarakat Bali telah mengalami perubahan dari kerajinan tradisional adat menjadi salah satu komoditas ekspor yang unggul karena keunikannya. Eksploitasi kayu yang berlebihan serta degradasi lingkungan menyebabkan kelangkaan kayu saat ini. Sebagai suatu kegiatan perekonomian, industri kerajinan patung kayu memerlukan pasokan kayu secara terus menerus karena kelangkaan memberikan dampak serius bagi industri. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan kayu yang terjadi pada industri kerajinan patung kayu Bali di Mas, Ubud, Bali dan mengusulkan strategi-strategi dan saran untuk mempertahankan ketersediaan sumber daya kayu untuk mendukung kelangsungan pasokan industri kerajinan patung kayu Bali ini. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskripsi yang mengamati dan menyelidiki masalah kelangkaan kayu serta mengetahui pengaruhnya pada output industri dan strategi-strategi yang dapat diterapkan oleh perajin untuk dapat bertahan menghadapi masalah kelangkaan kayu dan mencoba menemukan solusi tepat untuk mempertahankan ketersediaan sumber daya kayu. Data yang ada dianalisa dengan metode campuran, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan distribusi persentase dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kelangkaan adalah pasokan kayu yang tidak lancar, tidak tersedianya jenis kayu yang disukai dan diperlukan, serta tidak tersedianya kayuyang cukup menjadi tantangan terbesar untuk diatasi. Kualitas kayu yang ada saat ini juga mempengaruhi kualitas ukiran yang dibuat oleh para perajin karena saat usia kayu muda telah ditebang sehingga kekuatan kayu belum optimal. Pengaruh kelangkaan sumber baku kayu adalah penurunan dari pendapatan para perajin, nilai ekspor industri yang menurun, adanya pengurangan tenaga kerja dan penurunan produktivitas. Tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari pemerintah, para perajin berusaha bertahan untuk mempertahankan industri yang mereka tekuni sejak lama. Strategi yang dilakukan untuk mempertahankan industri ini adalah dengan melakukan berbagai inovasi, substitusi kayu, mencari pasokan kayu dari daerah lain, melakukan diversifikasi produk serta mencari bantuan dari pihak lain. Industri ini sangat penting karena telah memberikan kontribusi pendapatan secara nyata kepada masyarakat Mas, Ubud, Bali , mendukung pariwisata Bali secara global serta menyumbang devisa yang besar terhadap pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat. Manajemen kolaboratif untuk penanaman kembali harus menjadi prioritas utama untuk konservasi dan melestarikan jenis-jenis tanaman kayu perpatungan. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara sektor pariwisata, sektor indutri dan sektor kehutanan sangat direkomendasikan sehubungan dengan kelangkaan sumber daya kayu yang terjadi yang sangat berdampak pada industri kerajinan patung kayu Bali.

Promotion of tourism of Bali has become a means for governments to diversify exports. Traditional handicraft which expresses the way of life and belief of Balinese people, has changed as leading export commodities with the uniqueness of its style. Over exploitation of wood and natural degradation cause the shortage of wood nowadays. As an economic activity, woodcarvings industry needs continuity of wood supply because the scarcity will give serious impacts on industry itself. The research attempts to identify and to describe factors affecting the wood scarcity problems in Balinese Woodcarvings industry in Mas, Ubud, Bali and try to propose the strategies and the suggestions for sustaining the availability of wood resources for Balinese Woodcarvings Industry. This research is a descriptive study, investigate wood scarcity problems, find out its influence on the outputs of industry, as well as the wood carvers’ strategies to hold out from wood scarcity problems, and try to find appropriate solution to sustain the availability of wood resources. Data were analyzed mixed methods, qualitatively and quantitatively using percentages distributions and displayed in forms of tables, graphs, and charts. The research found that the major problems that rose from the findings are wood supply problems, unavailability of preferred wood species and the stock of wood become the biggest challenge to be overcome. Even though the wood quality seems not differ than previous but it tends to lower the quality of wood in the future since they have been cut in young age, not mature enough to regenerate. The wood scarcity affects to the industry into the alarming situation. The influence of wood scarcity decreasing the income of woodcarvers, export value sharply decline, reduce employment and productivity. Without assisstance from governments, woodcarvers have tried several strategies to hold out and to sustain the industry. The strategies consist of innovation, wood substitution, get preferred wood from other possible location, diversification and get assisstance from others. It is clearly that Balinese Woodcarvings Industry has contributed income for community, foreign exchange for governments and become prominent activity for employment in Mas, Ubud. Problems of wood scarcity give impact on other sectors, and should be over came by all stakeholders involved. Reforestation with collaborative management as the main activities should be immediately done to conserve and preserve the tree species for carvings. This research has recommended several programs relate to integrated programs between tourism sector, industrial sector and forestry sector.

Kata Kunci : scarcity,wood quality,trees species,innovation,reforestation