Perbandingan pajak penghasilan Badan di Negara Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Cina :: SImulasi data laporan keuangan PT. Indorama Synthetics Tbk untuk periode tahun 1996 s.d. 2001
WUJARSO, Riyanto, Dr. Mardiasmo, MBA
2003 | Tesis | Magister ManajemenPajak merupakan salah satu variabel penting yang perlu dianalisis sebelum melakukan penanaman modal asing. Setiap perusahaan perlu melakukan perhitungan rugi-laba sebelum pajak secara komersial dan rugi-laba menurut fiskal. Nilai bersih setelah pajak dapat diinterpertasikan sebagai nilai bersih yang &an diterima oleh pemegang saham. Dengan memperhatikan dan mengetahui sistem perpajakan yang berlaku di suatu negara, berapa tarif pajak penghasilan badan yang berlaku, tarif pajak atas deviden, insentif pajak apa saja yang diberikan, biaya deductable dun non deductable, akan memudahkan penilaian negara mana yang paling favorit sebagai tempat untuk menanamkan investasi dari aspek perpajakan. Tesis ini membandingkan pajak penghasilan badan di negara Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Cina (simulasi data laporan keuangan PT. Indorama Synthetics Tbk untuk periode tahun 4996 sampai dengan tahun 2001). Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 telah membawa dampak keempat negara tersebut melakukan kebijakan perpajakan terhadap investasi. Untuk menarik investor asing berbagai cara dilakukan dengan memberikan insentif mum perpajakan yang dilakukan oleh Malaysia,Thailand dan Cina. Indonesia satusatunya negara yang memberlakukan perpajakan yang sama terhadap investor yang berorientasi ekspor maupun lokal. Hasilnya adalah Indonesia negara yang paling minim insentif perpajakan, sehingga negara yang tidak favorit sebagai tempat penanaman modal asing. Thailand merupakan negara pertama yang paling favorit, kemudian diikuti negara China, Malaysia dan terakhir adalah Indonesia.
Tax is one of several variables important that may have to be analyzed before applying foreign investment. Each company needs to make income statement reporting before tax based on commercial basis and fiscal policy. Net income after tax can represent as net income that will be received by shareholder. With the consideration about that and knowing the taxation system in Indonesia, Malaysia, Thailand, and China, how much the income tax rate is, what the incentive, and deductable and non-deductable are, will simplifl judgment of which favorite country will be favorable as placement of foreign investment based on taxation. This thesis analyzes corporate income tax comparison between Indonesia, Malaysia, Thailand, and China (PT. Indorama Synthetics Tbk profit and loss simulation for period 1996 up to 2001).'Financial crisis in 1997 impacted tax policy for investment in the country. To attraCt foreign investment, many ways by giving general tax incentive were offered by Malaysia, Thailand, and China. Indonesia is the only country that treated same taxation both export or local oriented. The result is Indonesia is less tax incentive, which is un-favorite country for foreign investment. Thailand is the most favorite, and then China, Malaysia and the latest is Indonesia.
Kata Kunci : Laporan Keuangan,Pajak Penghasilan Badan, Income statement, Corporate income tax, Dividend tax, Tax rate, Tax incentive, Deductable and Non-deductqble.