Analisis Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (Studi Kasus pada Kasus Korupsi Biaya Operasional Kendaraan PT Jogja Tugu Trans)
Andro H B Makahinda, Prof. Dr. Gudono, M.B.A.,CMA
2016 | Tesis | S2 AkuntansiPenelitian ini didasarkan atas kewenangan dua lembaga audit di Indonesia yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kedua lembaga tersebut sama-sama mempunyai kewenangan dalam menghitung kerugian keuangan negara. Penelitian ini diangkat berdasarkan penggalian informasi yang penulis lakukan dimana dalam berita tersebut menyatakan bahwa BPK dan BPKP melakukan penghitungan kerugian keuangan negara pada kasus korupsi Biaya Operasional Kendaraan (BOK) pada PT Jogja Tugu Trans. Terdapat perbedaan dalam penghitungan kerugian keuangan negara pada kedua lembaga tersebut, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu akan menjelaskan penghitungan dari kedua lembaga tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Dalam mendapatkan informasi dan fakta atas kasus yang penulis angkat ini, penulis melakukan beberapa wawancara dan studi dokumentasi. Metode penelitian memakai metode pengembangan eksplanasi menurut Yin (2014) yaitu dengan membuat kerangka kerja deskriptif untuk dapat menjelaskan sebuah kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya ada satu lembaga yang menghitung kerugian keuangan negara yaitu BPK. Dasar penghitungan dan bagaimana BPK menghitung kerugian keuangan negara akan dijelaskan lebih lanjut pada jurnal penelitian ini.
The study was based on the authority of the two audit institutions in Indonesia, namely the Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) and Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Both institutions are equally has authority to calculate the loss of state finances. This study is based on extracting information raised by the author in the news which stated that BPK and BPKP calculating losses to the state in case of corruption vehicle operating costs by PT Jogja Tugu Trans. There are differences in the calculation of losses to the state at these two institutions, so the goal of this research that would explain the calculation of both institutions. This research was conducted with a case study approach. In obtaining information and facts of the case that the author of this lift, the authors conducted some interviews and documentation study. The research method development using the method of explanation by Yin (2014) is to create a descriptive framework to be able to explain a case. The results showed that there is only one institution that calculates losses to the state, namely the BPK. The basis for calculation and how BPK calculate losses to the state will be explained further in this research journals.
Kata Kunci : Penghitungan kerugian keuangan negara, BPK, BPKP, Korupsi