Analisis kebijakan pengelolaan investasi PT Jasa Raharja (Persero) :: Studi kasus tahun 1997-2001
SUADNYA, I Ketut, Dr. Jogiyanto Hartono, MBA
2003 | Tesis | Magister ManajemenTujuan penulisan tesis ini, adalah untuk mendapatkan gambaran atas pengelolaan investasi yang telah dilakukan PT Jasa Raharja (Persero), dengan cara melakukan perbandingan antara alokasi riil portofolio investasi dengan pedoman investasi non belanja modal perusahaan sesuai Surat Keputusan Direksi No. Skefl9AXD997 tanggal 30 September 1997, ternyata hasilnya terdapat penyimpangan pada instrumen deposito dan sertifikat deposito, rata-rata selama masa pengamatan mencapai 5,20% setiap tahunnya. Secara keseluruhan, dengan menggunakan alat analisis yield on investemnt ( YOI), manajemen perusahaan berhasil mencapai YOI melampui anggaran yang ditetapkan, dengan hasil rata-rata sebesar 3% setiap tahunnya. Dari sisi pencapaian hasil investasi, perusahaan berhasil melampui rata-rata 18,53% diatas anggaran nya, hal ini didukung dari hasil perolehan masing-masing instrumen portofolio investasi yang baik, kecuali saham yang mengalami kerugian atas penjualan dan penilaiag harga saham setiap tahun nya, tidak tennasuk tahun 1999. Kerugian yang dialami perusahaan tahun 1997, sebesar 52 juta rupiah, tahun 1998 sebesar 3,4 miliar rupiah, tahun 2000 sebesar 3,3 miliar rupiah dan di tahun 2001 sebesar 1,2 miliar rupiah. Dengan peningkatan rata-rata hasil investasi sebesar 3 4 3 % ternyata masih belum mampu menutup biaya usaha yang peningkatannya hanya mencapai 20,59% setiap tahun Atau hasil investasi hanya mampu memberikan konstribusi 73,28% dari beban biaya usaha perusahaan setiap tahunnya. Memperhatikan kondisi tersebut, disatu sisi adanya tuntutan masyarakat untuk memperbesar nilai santunan dan disisi lain kenaikan iuran wajib serta sumbangan wajib dikaitkan dengan peningkatan nilai santunan sudah tidak akan populer lagi dimasa yang akan datang, maka perusahaan melalui manajemen investasi nya haws lebih memperhatikan masalah pengelolaan investasi tersebut. Dalam ha1 ini perusahaan perlu melakukan pengkajian kembali terhadap alokasi portofolio investasi yang dilakukan selama ini, caranya dengan mengusahakan peracikan investasi serasional mungkin ( hasil yang optimal dan resiko yang terkendali), memanfmtkan idle yang bersumber dari peningkatan pemupukan cadangan setiap tahunnya, dan meningkatkan adanya kesadaran dalam pengendalian biaya.
This internship essay aims at obtaining an overview for the investment management held by PT Jasa Raharja (Persero), by means of comparing between the red allocation of investment portfolio to the instruction of company capital non-budget investment in accordance with the CEO’s Letter of Judgment No. Skep/79/IX/1997 dated on the 30th September 1997 was, in fact, resulting some discrepancies on the deposit instrument and deposit certificate, during the observation time taking over 5.20% annually, in the average. Aggregately, based on using analysis tool of yield on investment (YOI), the company’s management was successful to make YO1 above the determined budget, with over 3% annually, in the average. From the investment result point of view, this company made over 18.53% above budget, it was supported by the return of instrument of each fine investment portfolio, except stock which were lost on the selling and annual estimation of shares, not including that in 1999. The company’s lost in 1997 was over 52 million rupiah, in 1998 was 3.4 billion rupiah, in 2000 was 3.3 billion rupiah and in 2001 was I .2 billion rupiah. Therefore, with the increase of investment result over 34.34% have been, in fact, not able to cover any non-underwriting which the increase took over 20.59% annually. Or the investment result could only provide over 73.28% contribution of the company’s non-underwriting annually. Considering such condition, on the one hand, there were people’s demands to enlarge claim values and, on the other hand, the increase of compulsory fee and contribution were correlated to the increase of claim value which was never popular enough in the future, so the company through the investment management has to pay attention more for studying further on the allocation of investment portfolio such have been prevailing now, how to afford this is, by asset allocation as rational as possible (more optimum result in controllable risk) and benefiting the idle fund deriving from the increase of prospering reserve annually, and improving awareness on the cost consciousness.
Kata Kunci : Manajemen Investasi,Kebijakan Pengelolaan, Non- underwriting, asset allocation, idle find, cost consciousness