Laporkan Masalah

APLIKASI TEORI NEW SOCIAL MOVEMENT PADA KOMUNITAS LINGKUNGAN DI D.I YOGYAKARTA DAN BANDUNG

HENI KUSUMANINGRUM, Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si

2016 | Tesis | S2 Manajemen dan Kebijakan Publik

Gerakan Sosial Baru di dunia dan Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Gerakan lingkungan sebagai manifestasi Gerakan Sosial Baru muncul sebagai upaya penyelesaian permasalahan lingkungan di Indonesia. Gerakan lingkungan merupakan tindakan kolektif masyarakat untuk mengatasi degradasi lingkungan, khususnya di Indonesia. Gerakan lingkungan berusaha menghimpun masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelesaian permasalahan lingkungan. Penelitian ini akan menguraikan tentang proses tahapan pembentukan gerakan lingkungan serta implikasinya terhadap kebijakan lingkungan di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami tahapan pembentukan gerakan lingkungan serta aplikasi Teori New Social Movement pada komunitas lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah gerakan lingkungan, yaitu KOPHI Yogyakarta, Greeneration Indonesia Association; Bank Liran; Bank Sampah Griya Sapu Lidi; Bank Sampah Lintas Winongo; Paguyuban Sampah Sukunan Bersemi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, serta telaah pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam gerakan lingkungan melewati keempat tahapan pembentukan gerakan lingkungan, yaitu 1) tahap kemunculan; 2) tahap koalisi; 3) tahap formalisasi; 4) tahap hasil. Dua diantara keenm gerakan lingkungan tersebut termasuk dalam gerakan lingkungan publik, dan keempat lainnya termasuk dalam gerakan lingkungan yang terorganisir atau gerakan yang sukarela. keenam gerakan lingkungan tersebut mampu bertahan karena beberapa faktor. Faktor utama yang mempengaruhinya adalah faktor sumberdaya internal dari gerakan itu sendiri, antara lain 1) kepercayaan; 2) jaringan sosial; 3) konsistensi; 4) tindakan yang proaktif. Sesuai dengan analisis tahapan dan bentuk gerakan lingkungan, keenam gerakan lingkungan telah mengaplikasikan Teori New Social Movement karena memenuhi empat kriteria Gerakan Sosial Baru, yaitu 1) Ideologi dan tujuan; 2) Taktik dan Pengorganisasian; 3) Partisipan dan Aktor; 4) Medan dan Area. Pemerintah dapat menjadikan gerakan lingkungan sebagai embrio dalam mewujudkan partisipasi masyarakat dalam upaya implementasi kebijakan lingkungan

New social movement around the world, including Indonesia, is currently increasing significantly. Environmental movement as a manifestation of New Social Movement appears as a solution for environmental problem in Indonesia. Environmental movement is social collective action to solve environment degradation problem, especially in Indonesia. Environmental movement tries to collect the society to participate in solving environmental problems. This research elaborates the process of forming environmental movements and also its implication toward environment policy in Indonesia. The aim of this research is to understand the forming process of environmental movement and the application of environmental movement in this case is environmental community. This is a descriptive qualitative research. Unit of analyses in this research are several environmental movements in Yogyakarta, such as KOPHI Yogyakarta, Greeneration Indonesia Association; Bank Liran, Bank Sampah Griya Sapu Lidi; Bank Sampah Lintas Winongo; Paguyuban Sampah Sukunan Bersemi. The data collection is conducted by observing, interviewing, and doing literature review. The result of this research shows that six environmental movements have passed four stages of environmental movements. Those stages are: 1) stage of appearing; 2) stage of coallition; 3) stage of formalization, and 4) stage of getting result. Two of the six environmental movements belong to public environmental movements; whether the other four belong to organized or voluntarily environmental movement. The six environmental movements can be endured because of several factors. The primary factors are internal resources found in the movements: 1) trust; 2) social network; 3) consistency; 4) proactive actions. The goal of the environmental movements is to build a societal characteristic which is pro-environment. Six-environmental movements applied the Theory of New Social Movement, although in some case of divergence between the New Social Movements in Europe with in the Special Region of Yogyakarta and Bandung. Fourth criteria such as, 1) Ideology and objectives; 2) Tactics and Organizing; 3) Participants and Actors; and 4) Terrain and AreaThe government may take environmental movement as an embrio to create society participation in implementing environmental policy.

Kata Kunci : Gerakan Lingkungan, Gerakan Sosial Baru, Tahapan Gerakan Lingkungan/ Environmental movements, stages of environmental movements

  1. S2-2016-372842-abstract.pdf  
  2. S2-2016-372842-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-372842-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-372842-title.pdf