Laporkan Masalah

Karawitan Sunda Gaya Mang Koko dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Karawitan Sunda

RASITA SATRIANA, Promotor: Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc. ; Co-promotor: Prof. Dr. Sri Hastanto, S.Kar.

2016 | Disertasi | S3 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

INTISARI Penelitian berjudul Karawitan Sunda Gaya Mang Koko dan Pengaruhnya Terhadap Perkembagan Karawitan Sunda ini adalah kajian etnomusikologis untuk menemukan pemahaman tentang tekstual karawitan disertai dengan kontekstualnya. Etnomusikologi memposisikan musik sebagai objek utama serta pertautannya dengan kebudayaan dan masyarakat. Tiga permasalahan utama yang terdapat dalam penelitian ini, yakni: proses pembentukan, ciri musikal, dan pengaruh karawitan gaya Mang Koko terhadap perkembangan garap karawitan Sunda. Untuk memahami ketiga masalah tersebut, digunakan teori gaya musik dan garap yang dikembangkan oleh Rahayu Supanggah, didukung oleh teori-teori seperti kreativitas, psikologi, dan estetika musik dari Roger Scruton yang dipadukan dengan teori karawitan Sunda. Teori gaya karawitan dipandang mampu sebagai cara memahami karawitan wanda anyar sebagai suatu genre karawitan yang terbentuk dari akumulasi kreativitas dan ekspresi pribadi Mang Koko. Begitu pula teori garap, teori ini memperjelas bahwa karawitan wanda anyar merupakan pengembangan garap karawitan tradisi Sunda. Inovasi-inovasi garap yang dilakukan Mang Koko mampu terjelaskan sebagai ciri khusus dari karawitan wanda anyar, sehingga karawitan wanda anyar dapat dinyatakan sebagai karawitan Sunda gaya Mang Koko. Pendekatan musikal yang dipadukan dengan konsep empirical practices dapat menjelaskan bahwa karawitan Sunda gaya Mang Koko berpengaruh terhadap perkembangan karawitan Sunda. Hasil penelitian gaya musik ini menemukan, bahwa karawitan Sunda gaya Mang Koko terbentuk dari akumulasi kekaryaan Mang Koko dalam beberapa genre seni seperti sekar jenaka, kawih kacapian, dan gamelan wanda anyar. Modernisasi karawitan Sunda tradisi dengan inovasi dari gabungan teori karawitan dan musik Barat, menjadikan karawitan Sunda gaya Mang Koko berbeda dengan karya seniman lain. Secara musikal, ciri khusus karawitan Sunda gaya Mang Koko terletak pada garap gending dan struktur kompositorisnya. Dalam perkembangannya, konsep wanda anyar Mang Koko dijadikan rujukan olah kreativitas seniman generasi selanjutnya, seperti dapat dicermati pada genre seni degung kawih dan jaipongan. Kata kunci: Gaya, garap, wanda anyar.

ABSTRACT This research entitled Karawitan Sunda Gaya Mang Koko dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Karawitan Sunda is an ethno-musicological study to find an understanding about the textual of karawitan along with its contextual. Ethno-musicology positions music as the main object as well as its engagements with culture and society. Three main problems in this research, i.e.: formation process, musical characteristics and the influence of Mang Koko karawitan style related to the development of Sundanese karawitan arrangement. To understand these three problems, the theory of musical style and arrangement developed by Rahayu Supanggah is used, supported by other theories such as the theory of creativity, psychology and music aesthetic from Roger Scruton which are combined with the theory of Sundanese karawitan. Theory of karawitan style is seen to be capable as the way to understand karawitan wanda anyar as a karawitan genre which is formed from an accumulation of creativity and Mang Koko personal expression. So as the theory of creation, this theory emphasizes that karawitan wanda anyar is a creation development of traditional Sundanese karawitan. The innovations of the creation done by Mang Koko can be marked as special trait of karawitan wanda anyar, so that karawitan wanda anyar can be avowed as Sundanese karawitan in Mang Koko style. Musical approach combined by empirical practices concept can explain that Sundanese karawitan in Mang Koko style influences the development of Sundanese karawitan. The results of this research of musical style find out that Mang Koko style on Sundanese karawitan is formed through the accumulation of Mang Koko works in several genres of art such as sekar jenaka, kawih kacapian, dan gamelan wanda anyar. The modernization of the traditional Sundanese karawitan, with innovations from mixtures of the theory of karawitan and Western music, makes Mang Koko style on Sundanese karawitan different from the works of other artists. Musically, originality of Mang Koko style on Sundanese karawitan is located at the patterns of its arrangement and compositional structures. In the development, the concept of Mang Koko wanda anyar is referred by the next generation of artist for their works of creativity, as it can be observed in art genres of degung kawih and jaipongan. Keywords: Style, musical interpretation, wanda anyar.

Kata Kunci : Kata kunci: Gaya, garap, wanda anyar/Keywords: Style, musical interpretation, wanda anyar.

  1. S3-2016-292617-title.pdf