Analisis tata letak terminal penumpang pelabuhan Belawan menuju terminal penumpang yang terpadu
SETIADI, Budi, Prof.Ir. Boma Wikan Tyoso, MSc.,PhD
2002 | Tesis | Magister ManajemenPelabuhan Relawan terdiri atas tiga lokasi operasional, yaitu Belawan Lama, Ujung Baru dan Citra. Sebagian besar aktifitas bongkar muat di Belawan dilaksanakan di lokasi Ujung Baru yang umumnya melayani kegiatan kapal samudera dan kegiatan ekspor-impor. Di lokasi tersebut tersedia fasilitas bongkar muat barang general kargo, curah cair dan curah kering serta terminal penumpang. Dari segi operasional maupun tata guna lahan, letak terminal penumpang di Ujung Baru memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah kenyamanan penumpang yang terabaikan karena aktifitas kepelabuhanan yang berada di sekitar terminal penumpang. Untuk mengantisipasi kondisi ini, diperlukan relokasi terminal penumpang di Ujung Baru ke lokasi Belawan Lama sebagaimana yang direkomendasikan oleh Muster I’lun Pelabuhan Belawan, dengan pertimbangan antara lain bahwa terminal penumpang di Belawan Lama dapat diarahkan menuju terminal penumpang yang terpadu antar moda transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas, kebutuhan fasilitas dan pola operasi di terminal penumpang Belawan Lama. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara deskripsi coinpurutIf; dimana analisis didasarkan pada data-data yang telah diperoleh berupa karakteristik kapal. data kunjungan kapal penumpang, jumlah penurnpang, jaringan trayek kapal penumpang dan akumulasi maksimal kendaraan yang parkir. Dari data-data tersehut. berdasarkan teori manajemen operlsional dengan memperhatikan kebutuhan berdasarkan ketentuan kepelabuhanan yang berlaku ditetapkan kapasitas kebutuhan terminal penumpang di Belawan I,ama. llntuk analisis kualitatif dipcrgunaknn analisis SWOT dengan membandingan lokasi terminal penumpang di U.jung h r i l dengan lokasi baru di Belawan Lama sebagai stru/egic p/crnnii?~. Berdasarkan analisis SWO’I‘ yang dilaksanakan, lokasi terminal penuriipnng di Belawan Lama berada pada kondisi internal yang kuat dan mampu mcnjau.nh tantangan dari eksternal untuk dipergunakan sebagai terminal pengganti di tl-iung Baru. Tata letak terminal penumpang di Belawan Lama dapat dipergunakan modul fasilitas serial dengan sistem yang fungsional dalam jaringan yang tleksibcl dcngnn memisahkan fungsi kedatangan dan kdxrangkatan berdasarkan lantai yang bcrkda Ruangan keberangkatan pada tenninal domestik dibcdakan berdasarkan tikct penumpang sehingga mernungkinkan pcngaturan yang lebi h bai k pada saat memasuki kapal: Untuk mendukung terciptanya terminal penumpang yang terpadu, rutc pergerakan arus lalu lintas menu.ju Relawan Lama perlu diadakan peningkatan fasilitas jalan disamping penataan terhadap pengguna jalan. Dengan dipindahkannya terminal penumpang ke Belawan Lama diharapkan penataan kota Belawan dapat lebih terpacu, langkah awal yang di harapkan adalah berfungsinya kembali jaringan kereta api untuk mendukung moda transportasi darat.
Belawan port consists of three operational locations. They are Belawan Lama, Ujung Baru and Citra. Most of the loading and unloading activities in Belawan is conducted in Ujung Baru that represents in general the big ships and export-import activities. There are in the location loading and unloading facilities available for general cargo, liquid bulks and dried bulks and pussenger terminal. Of the point of view of operation and land use arrangement, the location of the passenger terminals in Ujung Baru has some disadvantages because the activities of harbor aflairs are situated nearby the passenger terminal. It is necessary to unticipate such a condition that the relocation of the passenger terminal or Ujung Baru is organized to Belawan Lama as recommended in the muster plan of Belawan harbor following the consideratiQn that the pussenger terminul in Belawan Lama can be directed to the integrated transporting inter-mode passenger terminals. The objective of the study is to estabIish the capacity, the facility requirements and the operating pattern of the passenger terminal in Belawan Lama The study is conducted descriptive- and compuratively in which the analysis is based on the data of ship characteristics, passenger slip visits, passenger number, the trajectory network of pussenger ship and the maximum accumulation of parking vehicles. The capacity of the requirements of ihe pussenger terminal in Belawan Lama is established based on the duti umi on the operating management and the existing regulation of harbor uffairs. ' , 71ie quur'itative unulysis is represented h.y SWOT analysis by comparing the locution of the pussenger terminul in Ujung Baru and the new location in Belawan Lama U;T slrutegic planning. Based on the SWOT anulysis, the location of the pussenger terminal in Belawan Lama is in un intcrnul und strong condifion und uhlc to ,firce the exterritrl challenges to serve the .function us srhtitutive terminal in Uj ung Barn The location arrangement of the passenger terminui in Heluwun Imnu cun use the serial fucility module with the ,functionul ,yysteni in u ,flexible network by separating the arrisd function and the departure , jirnction ($ d@mt ljloor.v. 7he dcpurt ure room iti tlit) domestic terminals is d@erentiuted on !he busis of the pussenger ticket that enables (I better regulation in the entrance (?fu ship. lt is necessuy to improve the fucilif ics of' the roads in addition to the regulution of'tlie trujficaflow route to Belawan Lama untl the road users to support die construction of the integruted pussenger terminuls. M c ~ relocation qf the pussenger terminuls to Belawan Lama is expected to resirit it1 lilt* acceleration of the urrungement of' Belawan City. 7he ,first step is lo ,function trgirrtt the railway network to support the luritl trunsporting motkc.
Kata Kunci : Manajemen Layanan,Lay Out Terminal, Layout, 'upcity, l'ussenger 7krminal Port of 'Heluwun