Sejarah Perkembangan Industri Gula di Lampung Tengah, 1978-1998
PROBO AGESTA H, Drs. Machmoed Effendhie, M.Hum
2016 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAHIndustri gula di Nusantara dimulai oleh VOC sejak tahun 1700-an yang ditandai dengan didirikannya ratusan pabrik gula di Jawa. Hingga tahun 1960-an industri gula di Indonesia hanya terpusat di Jawa yang terdapat pabrik-pabrik gula warisan kolonial. Kondisi sektor pertanian dan industri nasional pada tahun tersebut belum cukup memenuhi kebutuhan nasional terlebih kondisi pabrik-pabrik gula yang ada telah termakan usia. Pemerintah Orde Baru menetapkan kebijakan Repelita I pada 1 April 1969 yang pokok utamanya adalah revitalisasi sistem pertanian nasional. Setelah merevitalisasi pabrik-pabrik gula di Jawa, pemerintah meresmikan pabrik gula Bone di Arasoe, Sulawesi Selatan dan kawasan industri gula di Lampung Tengah pada tahun 1975. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan menjelaskan mengenai sejarah perkembangan industri gula di Lampung Tengah 1978-1998 dalam konteks sejarah industri gula nasional dan menganalisis faktor pemilihan lahan di Lampung Tengah sebagai lokasi industri gula pertama di Sumatera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi serta penulisan. Sumber tertulis yang digunakan adalah arsip PT. Gunung Madu Plantations, buku, surat kabar, jurnal, karya tulis, skripsi serta wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada alasan mengapa antara Jawa-Sumatera yang merupakan pulau bertetangga butuh lebih dari 250 tahun untuk industri gula masuk ke Sumatera. Penelitian ini juga menemukan adanya keterkaitan antara pemilihan Lampung sebagai lokasi Industri gula pertama di Sumatera dengan kebijakan Kolonisasi-Transmigrasi yang dilakukan Hindia Belanda dan Orde Baru. Kemudian hasil penelitian ini menjelaskan perkembangan PT. Gunung Madu Plantations selaku pioner pelaku industri gula di Sumatera dalam hal pembukaan lahan, pengembangan infrastruktur, perluasan lahan tanam, pengolahan gula, ditribusi gula, hingga program pemberdayaan masyarakat antara lain: KSO, Kemitraan, dan Bina Lingkungan selama periode 1978-1998.
The sugar industry in Nusantara started by VOC since 1700s were marked by hundreds of sugar factories establishing in Java. Until 1960s, sugar industry in Indonesia is just centralized in Java that contained sugar factories as colonial heritage. Condition of agricultural sector and the national industry at that time is not sufficient yet to completing national needs. Especially on the existing factory were age. The Orde Baru Government has setting a policy named Repelita I on 1 April 1969 which is the main point is revitalizing the national agricultural systems. After revitalize sugar factories in Java, The government inaugurated a Bone sugar factory in Arasoe, South Sulawesi and sugar factory in Central Lampung in 1975. This research sugar industry in 1978 until 1998 in Central Lampung on national sugar industry factory, analyzing the selection factors of land in Central Lampung as the first location of sugar industry in Sumatera. The methods on this research are using historical method that includes the topic selection, taking resources, verification, interpretation and writing. Written sources are using by PT. Gunung Madu Plantations archival, books, newspapers, journal, papers, theses, and interviews. The results of this research proofed that there is a reason why Java and Sumatera, which is a neighboring island required more than 250 years for sugar industry been able to Sumatera. The research also showed an relation between Lampung as the first location of sugar industry in Sumatera with Colonization policy-Transmigration done by Netherland Indie and the Orde Baru. Then result of this research are for explains the PT. Gunung Madu Plantations terms of land clearing, infrastructure developing, expansion of arable land, sugar processing, sugar distributing until community empowerment program includes: KSO, the Partnership and Community Development for 1978-1998.
Kata Kunci : Kebijakan, Gula, PT. Gunung Madu Plantations, Lampung.